Ambon (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) General Manager ASDP Cabang Ambon Nugroho mengatakan aktivitas di pelabuhan penyeberangan Hunimua Desa Liang (Pulau Ambon) menuju Pelabuhan Waipirit, Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), tetap nrmal.
"Tidak ada perubahan yang berarti di pelabuhan penyeberangan tersebut akibat gempa susulan yang terjadi kemarin, Kamis, berkekuatan 5,2 SR," katanya di Ambon, Maluku, Jumat.
Ia menjelaskan, empat kapal feri tetap melayani penumpang dari Pulau Ambon menuju Pulau Seram dan sebaliknya. Bahkan, saat gempa 6,5 SR pada 26 September 2019, kapal feri tetap beroperasi walaupun hanya setengah hari.
"Setelah terjadi gempa memang tidak ada muatan lagi karena masyarakat mencari tempat perlindungan. Keesokan harinya pelayanan kembali normal dengan empat kapal feri dan sampai dengan hari ini tetap beroperasi normal," kata Nugroho.
"Bahkan pada Kamis saat terjadi lagi gempa dengan kekuatan 5,2 SR, ASDP tetap menyediakan empat kapal feri melayani pelabuhan Hunimua-Waipirit pulang-pergi, masing-masing KMP.Trubuk, KMP.Inalika, KPM.Rokatenda, dan KMP.Tanjungkuako," ujarnya.
Untuk jalur Hunimua menuju Masohi ASDP disiapkan satu kapal yakni KMP Lolosi, juga berjalan secara normal setiap hari sesuai jadwal.
Nogroho mengatakan pihaknya tetap melakukan pelayanan kepada masyarakat, apalagi saat ini ASDP Ambon bekerja sama dengan WIKA sedang menganalisa dampak yang terjadi di Pelabuhan Hunimua dan Waipirit akibat gempa.
"Kami dan BUMN lain dengan program BUMN Hadir untuk Negeri membuka kegiatan Tanggap Darurat Gempa Ambon dan sekitarnya yang dikoordinir oleh PT WIKA sejak 27 September 2019," katanya.
"Kegiatan yang dilakukan adalah menyalurkan bantuan pangan, obat-obatan , tenda dan perlengkapan lain untuk para pengungsi di berbagai daerah yang terdampak," tambahnya.