Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada Desember 2019 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 159,44.
"Inflasi tertinggi terjadi d Kota Batam sebesar 1,28 persen dengan IHK sebesar 139,73, dan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 0,01 persen dengan IHK sebesar 135,06," kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Maluku Jessica Eliziana Pupella di Ambon, Sabtu.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,88 persen dengan IHK sebesar 138,34, dan deflasi terendah terjadi di Kota Bukit Tinggi dan Kota Singkawang sebesar 0,01 persen dengan masing-masing IHK sebesar 133,8, dan 137,78.
Jessica mengatakan, pada Desember 2019, dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota lainnya mengalami deflasi.
"Pada Desember 2019 dari 82 kota IHK, Kota Tual menduduki peringkat pertama, inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat 64, inflasi tahun kalender maupun tahun ke tahun menduduki peringkat ke 36," ujarnya.
Dia menjelaskan, inflasi Kota Tual terjadi karena enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan IHK yakni tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,94 persen, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,56 persen, kelompok sandang sebesar 0,37 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,07 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,02 persen.
Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,64 persen jika dibanding November 2019.
Komoditi yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah angkutan udara (0,24%), bayam (0,11%), embal gepe (0,10%),ketela rambat (0,10%),ikan teri (0,07%),telur ayam ras (0,07%),keladi (0,05%), ketela pohon (0,04%), rokok putih (0,04%), dan cat tembok (0,04%).
Sedangkan komoditas yang menyumbang terjadinya deflasi di Kota Tual adalah, daun singkong (-0,24%), ikan layang/momar (-0,18%), cabai rawit (-0,12%), ikan selar (-0,10%), ikan kakap putih (-0,07%), ikan kembung (-0,05%), jeruk nipis (-0,04%), cumi-cumi (-0,03%),lengkuas (-0,02%), cabai merah (-0,02%).