Ambon (ANTARA) -
Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar menghadiri pembukaan rapat pimpinan TNI-Polri wilayah Maluku dan Maluku Utara (Malut) 2020 yang dilangsungkan di Makorem 151/Binaya Kodam XVI/Pattimura Ambon.
Rapim TNI-Polri wilayah Maluku-Malut 2020 di Ambon, Selasa, mengambil tema profesionalitas, soliditas dan sinegritas TNI-Polri siap mengamankan pilkada serentak 2020 di wilayah Maluku-Malut serta mengawal pembangunan nasional dalam rangka menuju Indonesia maju.
Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Marga Taufiq menjelaskan kondisi umumnya untuk provinsi Maluku dan Malut, baik secara geografi dan demografi.
"Dalam pelaksanaan Pilkada serentak tentunya ada potensi konflik dan ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan sehingga dibutuhkan kerja sama TNI-Polri, untuk menjamin agar pesta demokrasi tersebut berjalan aman, lancar, dan sukses. baik di Maluku maupun Malut,"ujar Pangdam.
Jenderal TNI Bintang dua ini berharap, melalui rapim TNI-Polri dapat lebih mengenal satu sama lain.
"Dapat bergaul, bekerjasama, dan berkoordinasi guna lebih meningkatkan soliditas dan sinergitas yang sudah terjalin dengan baik. Selama ini gesekan yang terjadi antara anggota harus di hindari atau bila terjadi sedapat mungkin di selesaikan secara cepat," tandasnya.
Menurut mantan Panglima Devisi II Kostrad inj, sinergitas antara TNI-Polri beserta segenap komponen bangsa merupakan modal utama dan investasi berharga untuk membangun negeri ini.
"Apalagi TNl-Polri sebagai mitra terdekat benar-benar merupakan dua pilar tegaknya NKRI," tegas Panglima Kodam.
Sedangkan, Kapolda Maluku Irjen Pol. Baharudin Djafar mengungkapkan, untuk tetap menjaga komitmen TNI-Polri, agar menjadi garda terdepan dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, demi tetap tegak berdirinya NKRI.
"Menjaga komitmen netralitas TNI-Polri dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020, demi terwujudnya pilkada 2020 yang aman, damai dan kondusif serta bermartabat," kata Kapolda.
TNI-Polri dan pemerintah harus senantiasa meningkatkan soliditas serta sinergitas dalam bekerjasama guna mengawal pembangunan nasional menuju Indonesia maju.
"Senantiasa melibatkan semua komponen masyarakat sebagai elemen yang tak terpisahkan dalam tugas dan tanggungjawab untuk menjaga serta memelihara stabilitas kamtibmas. Setiap daun yang jatuh atas ijin ridho Allah maknanya, jiwa kita harus disiram dengan rohani agar setiap tindakan dan perbuatan kita selalu dilindungi oleh Allah Yang Maha Kuasa," jelas Kapolda.
Para Kapolres, baik di Maluku maupun Malut harus menghadirkan serta melibatkan TNI dalam proses Pilkada di daerah tugasnya masing- masing.
Gubernur Maluku, Murad Ismail menegaskan, momentum penting dan sinergis dalam menangani kerawanan di daerah yakni adanya sinegritas TNI-Polri dan Forkopimda.
"TIdak ada mengkotak-kotakan TNI dengan Polri dan persiapan menghadapi Pilkada serentak khususnya di Kabupaten Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Aru," ujarnya.
Untuk itu diharapkan netralitas TNI-Polri dan bersama sama menjaga keamanan, tetap mempertahankan sinegritas dan solidaritas TNI-Polri sebagai harga mati.
Hadir dalam Rapim tersebut, Kapolda Maluku bersama, Pangdam XVI/ Pattimura, Gubernur Maluku, Kapolda Maluku Utara, Kabinda Maluku, Kabinda Maluku Utara, Kasdam XVI/ Pattimura, Danlantamal IX Ambon, Danlanud Pattimura Ambon, Danpurla, Kepala BNNP Maluku, Waka Polda Maluku beserta PJU Polda Maluku dan PJU Kodam XVI Pattimur, para Kapolres dan seluruh komandan satuan baik TNI maupun Polri.