PLN Belum Capai Target 7.000 SLB di Maluku
Senin, 25 Oktober 2010 16:35 WIB
Manager komunikasi dan hukum PT. PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Agus Lomo menyatakan target pemasangan 7.000 sambungan listrik baru (SLB) di Maluku belum tercapai, sementara sesuai program Sejuta Penyambungan Baru sudah harus terpasang semua pada 27 Oktober 2010, yang merupakan peringatan 65 tahun Hari Listrik Nasional.
Menurut dia, 7.000 sambungan baru di Maluku itu diposkan di Kota Ambon sebanyak 5.000 pelanggan dan di Kota Tual, Maluku Tenggara sebanyak 2.000 pelanggan.
"Tapi sampai hari ini seluruhnya baru tersambung 3.652 pelanggan di Ambon dan 1.161 pelanggan di Tual," katanya kepada ANTARA di Ambon, Senin.
Untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara, jatah SLB di dua provinsi itu sebanyak 12.000 pelanggan.
"Jatah Maluku Utara sebanyak 5.000 pelanggan dan baru terpasang 4.056," kata Agus Lomo.
Ia berharap dalam dua hari ke depan (Selasa-Rabu), ada penambahan sambungan baru sehingga target 12.000 SLB di Maluku dan Maluku Utara terpenuhi.
"Hingga Rabu besok kami masih menerima permintaan SLB dari masyarakat, khususnya klas rumah tangga " katanya.
Ia mengungkapkan, 8.869 SLB di Maluku dan Maluku Utara yang sudah terpasang didominasi klas rumah tangga dan pengusaha kecil, dengan daya terpasang 450 Kilo Volt Ampere (KVA) hingga 900 KVA.
Pemasangan baru dengan daya 450 KVA dengan lima titik saklar dikenakan biaya instalasi Rp500.000, sedangkan untuk 900 KVA (7 titik saklar) Rp800 ribu, 1.300 KVA (9 titik saklar) Rp1,2 juta, dan 2.200 KVA (11 titik saklar) Rp1,5 juta.
Proses pemasangan SLB dilakukan PT PLN bekerja sama dengan sejumlah rekanan yang menjadi anggota Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (Akli) Maluku.
"Di Ambon, peringatan Hari Listrik Nasional dipusatkan di BTN Wayame, ditandai penyalaan lampu di rumah pelanggan baru oleh Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, pada 27 Oktober," kata Agus Lomo.