Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku intensif memperkuat kapasitas dan pemahaman masyarakat untuk menangkal penyebaran virus corona jenis baru atau COVID-19 yang jumlah kasus positifnya terus meningkat.
"Kita meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Harapannya masyarakat lebih taat dan patuh menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri dari penyebaran COVID-19," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, di Ambon, Rabu.
Dia menjelaskan upaya membangun kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan, bukanlah perkara mudah, karena sejak awal sebagian masyarakat telah terkontaminasi pemikiran negatif bahwa pandemi tersebut adalah bohong, sehingga tidak mempercayai kinerja pemerintah untuk menanganinya, serta lalai dan masa bodoh terhadap protokol kesehatan.
Menurut Kasrul yang juga Sekda Maluku itu, energi dan psikologi aparat pemerintah dan tenaga medis benar-benar terkuras untuk membangun kepercayaan masyarakat terkait dengan berbagai upaya mengatasi pandemi tersebut.
Oleh karena itu, dia mengajak berbagai pihak bergandengan tangan untuk menggencarkan sosialisasi dan mengedukasi penerapan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan menjaga jarak fisik serta rajin mencuci tangan.
Selain itu, perlu dilakukan evaluasi berjenjang dan koordinasi teknis terhadap penyaluran bantuan stimulus kepada warga terdampak pandemi COVID-19 agar benar-benar tepat sasaran dan bermanfaat untuk menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.
Kadis Kesehatan Provinsi Maluku Meikyal Pontoh menyatakan pihaknya terus melakukan upaya-upaya peningkatkan kapasitas tenaga medis maupun relawan yang bertugas di garda terdepan dalam menangani warga terkonfirmasi positif.
"Peningkatan kapasitas dan kepercayaan diri tenaga medis dan relawan sangat diperlukan karena mereka bersentuhan langsung dengan pasien terinveksi COVID-19," katanya.
Peningkatan kapasitas tenaga medis dan relawan juga melibatkan tokoh agama guna menghindari munculnya hal-hal sensitif dan rentan menimbulkan keributan, termasuk melibatkan aparat keamanan.
Meikyal menambahkan hal terpenting saat ini memperkuat komunikasi antarelemen masyarakat untuk mengubah perilaku masyarakat agar lebih taat terhadap protokol kesehatan yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.