Ambon (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Maluku mengirimkan tim medis ke Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) untuk melakukan tes usap terhadap sebanyak 248 penumpang Kapal Motor Sabuk Nusantara (KM Sanus)-34, menyusul salah seorang penumpangnya dinyatakan positif terpapar COVID-19.
Ketua Pelaksana Harian GTPP Maluku, Kasrul Selang saat dikonfirmasi di Ambon, Kamis malam membenarkan tiga anggota tim medis telah diberangkatkan ke Saumlaki, Ibu Kota KKT untuk melakukan tes usap terhadap ratusan penumpang lainnya guna memastikan apakah mereka juga tertular.
"Tiga orang tim medis telah berangkat ke Saumlaki sejak Rabu (2/9) dan diharapkan proses tes usap dapat dilakukan dengan cepat terhadap seluruh penumpang dan anak buah kapal (ABK) guna memastikan apakah virus corona jenis baru itu menyebar," katanya.
Menurut Kasrul Selang yang juga Sekda Maluku itu KM Sabuk Nusantara 34 tiba di Saumlaki pada 1 September 2020 dengan mengangkut 248 penumpang. Kapal tersebut tidak diizinkan bersandar di dermaga pelabuhan dan hanya lego jangkar di Perairan Teluk Saumlaki.
Kapal milik PT. Pelni itu sebelumnya ditolak untuk bersandar dan menurunkan penumpang di Kota Tual dan Maluku Tenggara, karena pemerintah dua daerah itu sedang menutup sementara transportasi lautnya, sehubungan wilayah tersebut termasuk zona orange penyebaran COVID-19.
Menurut Kasrul penumpang berinisial AS dinyatakan positif terpapar COVID-19 berdasarkan hasil tes usap yang dilakukan tim medis di Kota Ambon pada 19 Agustus 2020.
Penumpang tersebut sebelumnya menjalani tes cepat dan hasilnya non-reaktif, setelah itu dilanjutkan dengan tes usap pada 19 Agustus 2020. Namun sebelum hasilnya keluar AS telah berangkat dengan KM Sabuk Nusantara 34 pada 24 Agustus menuju Saumlaki.
"Jadi hasil tes usapnya baru keluar pada 25 Agustus 2020 dan dinyatakan positif. Seharusnya orang yang menjalani tes usap diwajibkan isolasi mandiri dan tidak boleh melakukan perjalanan, sampai hasil pemeriksaan sampelnya keluar," ujarnya.
Akibat kelalaian tersebut, pemerintah dan tim Gugus Tugas COVID-19 KKT dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sepakat kapal tersebut hanya diperbolehkan lego jangkar dan dilarang bersandar di dermaga pelabuhan, sambil menunggu pengambilan sampel usap hidung dan tenggorokan terhadap seluruh penumpang dan ABK.
Kasrul memastikan proses pengambilan sampel dapat selesai pada Kamis (3/9) karena tim medis dibantu petugas dari RSUD dr. PP. Magretti Saumlaki, dan akan kembali ke Ambon pada Jumat (4/9) untuk proses pemeriksaan sampelnya.
Ia juga menyatakan telah meminta petugas Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon maupun Balai POM Ambon untuk memrioritaskan pemeriksaan sampel penumpang kapal tersebut agar cepat selesai, sehingga dapat diambil langkah-langkah penanganan lanjutan.
"Kami juga memikirkan kondisi para penumpang dan ABK yang berada di kapal yang resah dan takut akan penyebaran virusnya, Apalagi Pemkab Kepulauan Tanimbar maupun MBD tidak mengizinkan kapal tersebut melanjutkan perjalanan maupun menurunkan penumpang, jika status kesehatan mereka belum jelas," katanya.
Sebelumnya penumpang yang dinyatakan positif telah diisolasi dan mendapat penanganan khusus di klinik kapal, sedangkan tiga orang anggota keluarganya yang dinyatakan suspek yakni YS, DS dan AS diisolasi di ruangan khusus yang terpisah dengan para penumpang.
"Empat orang ini telah dievakuasi ke RSUD dr. PP. Magretti sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 untuk diisolasi dan mendapat penanganan khusus tim medis," kata kasrul Selang.
Sedangkan Plt Sekda KKT, Ruben Benharvioto Moriolkosu secara terpisah menyatakan pemerintah setempat memberikan pelayanan makan, minum dan pemeriksaan kesehatan kepada para penumpang hingga beberapa hari ke depan.
Dia juga membenarkan, kondisi kesehatan AS maupun tiga anggota keluarganya yang suspek masih baik dan tidak bergejala, dan pihaknya harus tetap melakukan langkah-langkah pencegahan penularan pandemi tersebut di KKT.
Masyarakat di Saumlaki dan sekitarnya, termasuk anggota keluarga penumpang diminta tidak panik karena sudah dilakukan penanganan dan pencegahan oleh gugus tugas KKT bersama berbagai pihak, demikian Ruben Benharvioto Moriolkosu.