Ambon (ANTARA) - Warga Pulau Damer di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku masih trauma usai gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,6 pada Kamis(16/12) yang disertai puluhan kali gempa susulan.
"Yang jelas warga masih merasa ketakutan dan tidak bisa berdiam di dalam rumah sehingga diharapkan ada perhatian serius pemerintah provinsi (Pemprov0Maluku maupun Pemkab kabupaten MBD," kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkianus Sairdeut di Ambon, Selasa.
BMKG melaporkan, gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 5,6 mengguncang wilayah timur laut MBD, Provinsi Maluku pada Kamis, (16/12) sekitar pukul 11.26 WIB.
Episentrum gempa berada di 163 km kilometer timur laut MBD pada posisi 6,95 derajat LS dan 128,64 derajat BT dengan kedalaman 26 kilometer.
Menurut dia, perlu ada langkah antisipatif dari pemerintah daerah guna membantu warga terdampak gempa, khususnya yang berada di Pulau Damer.
Selain rawan gempa bumi tektonik, Pulau Damer juga merupakan jalur gunung berapi dan di bagian hutan pantainya terdapat sumber mata air panas yang sudah ada sejak lama.
Akibatnya warga setempat juga merasa canggung untuk mencari dataran tinggi ketika terjadi gempa bumi tektonik, dan mereka terpaksa mencari tanah lapang yang luas dan tidur di luar rumah.
Untuk itu Pemprov Maluku maupun Pemkab MBD perlu melakukan langkah antisipasi dan mitigasi dengan memberikan bantuan tanggap darurat terhadap warga di sana yang terkena dampaknya.