Ambon (ANTARA) - Sebanyak 12 sekolah di kota Ambon mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yakni presentasi 50 persen dari jumlah siswa dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Sebanyak 12 SMP yang menerapkan PTM di antaranya SMPN 13, 7, 6, 4, SMP Santo Andreas, dan SMP Kristen, kata Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Ambon, Ferdinand Tasso, Kamis.
Ia mengatakan, proses PTM terbatas berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan tetapi tidak boleh euforia yang berlebihan.
"Kami tetap antisipasi karena kesehatan menjadi pondasi utama dalam proses pembelajaran sehingga standar harus tetap dipenuhi, menjamin proses pelaksanaan semua dalam kondisi sehat dan berjalan lancar dan sesuai standar," katanya.
Pihaknya mendorong seluruh sekolah menerapkan PTM, dengan pembatasan tidak terjadi klaster baru di sekolah.
"PTM di 12 sekolah tidak berlaku untuk tenaga pendidik yg belum divaksin, tetapi mengikuti PJJ dan tidak boleh ke sekolah berdasarkan SKB empat menteri " katanya.
Sementara itu Asisten 3 Pemkot Ambon ,Rulien Purmiasa menyatakan, PTM dengan protokol kesehatan yang dilakukan secara konsisten, maka diharapkan menuju 100 persen untuk seluruh SMP di Ambon.
"Kita perlahan akan menuju kepada PTM menyeluruh 100 persen, sehingga kualitas pendidikan, diharapkan lebih baik bahkan sebelum pandemi COVID-19," katanya.
Setelah penerapan PTM di 12 sekolah, dinas akan mendorong sekolah lainnya untuk menerapkan PTM.
Prinsipnya PTM dibuka, tetapi kesehatan menjadi prioritas pertama, karena prinsip itu bagi sekolah lain tetap harus memenuhi syarat lain bagi pelaksanaan PTM terbatas.
Misalnya, sekolah belum memenuhi syarat antisipasi dampak penyebaran COVID-19, belum bisa menerapkan PTM.
Tinjauan PTM dilakukan dua tim, tim pertama dipimpin Asisten 1 dan tim ke dua oleh Asisten 3 untuk melihat proses PTM.