Ambon (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan capaian vaksinasi tahap tiga atau booster di Ibu Kota Provinsi Maluku itu masih rendah atau mencapai 1,63 persen, sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkannya dengan melibatkan semua pihak.
"Sebanyak 4.458 warga kota Ambon atau baru 1,63 yang telah menjalani vaksinasi lanjutan tahap tiga dari target 274.194," kata Wendy di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, capaian vaksinasi booster masih rendah khususnya untuk masyarakat umum, rentan, lansia dan petugas publik.
Baca juga: 174 pegawai Kejati Maluku ikut vaksinasi penguat, sukseskan tahap ketiga
Capaian vaksinasi didominasi SDM Kesehatan sebanyak 2.339 atau 66,6 persen, dari target 3.512 orang.
Selanjutnya masyarakat umum dan rentan sebanyak 1.680 atau 2,3 persen dari target 162.719 orang.
"Lansia yang telah divaksin booster sebanyak 439 orang atau 3,5 persen dari target 24.613 orang," katanya.
Wendy menjelaskan, vaksinasi tahap tiga menyasar masyarakat rentan yakni lansia dan orang dengan komorbid.
"Kita bersyukur lansia dan masyarakat rentan mengikuti vaksinasi tahap tiga, walaupun capaiannya masih rendah, tetapi kita akan terus mendorong peningkatan capaian vaksinasi," katanya.
Pelaksanaan vaksinasi tahap tiga sama seperti tahap satu dan dua yakni mekanisme skrining, pelaksanaan dan observasi, peserta vaksinasi harus membawa kartu keluarga atau dokumen lain yang mencantumkan NIK.
Pelaksanaan booster difokuskan di lokasi tribun lapangan Merdeka, karena untuk jenis vaksin sinovac satu ampul untuk 10 orang, sedangkan jenis pfizer untuk enam orang.
Pelaksanaan vaksinasi tahap tiga di Puskesmas atau lokasi lainnya, masih sulit untuk mendapatkan untuk satu ampul, sehingga masyarakat diarahkan ke lapangan Merdeka untuk mempermudah akses.
"Satu botol vaksin bisa dipakai 10 orang. Jadi, kalau yang datang hanya satu dan tidak ada lagi selama enam jam maka satu botol itu terbuang," katanya.
Baca juga: Realisasi vaksinasi anak di Ambon capai 66,1 persen, perangi COVID -19
Ambon genjot capaian vaksinasi "booster" karena baru 1,63 persen
Selasa, 8 Februari 2022 17:55 WIB