Ambon (ANTARA) - Ambon Music Office (AMO) bekerja sama dengan pemerintah kota (Pemkot) Ambon fokus mengembangkan daya tarik wisata musik di 10 destinasi unggulan di Ibu Kota Provinsi Maluku ini.
Direktur AMO, Ronny Loppies di Ambon, Minggu menjelaskan, pariwisata musik menjadi alternatif baru mempertahankan objek wisata, guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Wisata musik difokuskan di 10 destinasi tujuan wisata unggulan di lima kecamatan di Kota Ambon.
Sepuluh destinasi unggulan pariwisata musik di antaranya musik bambu di Dusun Tuni, sekolah alam berbasis musik, Amahusu Amboina Ukulele kids community, sanggar seni Boiratan, di Soya alat musik tifa dan lembaga seni budaya Negeri Soya.
Negeri Hutumuri, musik Tahuri di sanggar Kayoka serta maestro Carolis Horhorouw, di negeri Rutong wisata musik dansa tali, Kelurahan Lateri wisata musik Hawaiian, maestro almarhum Bing Leiwakabeassy.
Di Desa Wayame wisata industri kreatif musik, negeri Batu Merah wisata musik Islami sanggar Hatukau, Kelurahan Rijali wisata musik hip hop di Less Mollucans, dan Kelurahan Waihaong, wisata musik studio rekaman Fb studio.
"Daya tarik wisata musik terus dikembangkan melalui berbagai kegiatan musik guna mengembangkan komunitas dan pelaku seni," ujar Ronny.
Lima kecamatan akan menjadi objek wisata yang tidak hanya menampilkan keindahan alam dan budaya, tetapi juga musik.
"Yang terpenting di wisata musik wisatawan yang datang tidak hanya menyaksikan keindahan alam dan budaya, tetapi menikmati musik dan kesenian khas, " kata Ronny.
Dia mengemukakan, dampak berganda dari pengembangan pariwisata musik terhadap sektor lain di Ambon secara internasional akan menjawab Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
"Tentunya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yakni sektor lain seperti kuliner dan lainnya," tandas Ronny.