Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku, Murad Ismail, ketika menjadi inspektur dalam gelar pasukan Operasi Ketupat Salawaku 2022, menyatakan, tidak ada penyekatan di jalur mudik perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Kebijakan pemerintah tidak melarang masyarakat mudik. Survei Badan penelitian dan pengembangan (Litbang) Kementerian perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia, diprediksi sekitar 85,5 juta masyarakat akan melaksanakan mobilitas perjalanan selama Lebaran," kata Gubernur saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di Ambon, Jumat.
Walaupun situasi pandemi COVID-19 di Indonesia saat ini sudah terkendali, namun perlu tetap ditegaskan bahwa pandemi belum sepenuhnya selesai dan semua harus tetap waspada.
“Kita harus menyiapkan masyarakat agar aman dari penularan COVID-19 dengan terus menggelar kegiatan vaksinasi untuk mengejar target," ujarnya.
Pelaksanaan pengamanan Idul Fitri, kata Gubernur, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah melalui Instruksi Mendagri Nomor 22 tahun 2002 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan dari tanggal 19 April sampai dengan 9 Mei 2022.
Lalu, Surat Edaran Satgas COVID-19 Nomor 16 Tahun 2022 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri pada masa pandemi COVID-19 yang berlaku efektif mulai tanggal 24 April 2020.
"Yang diberikan oleh pemerintah agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga, harus kita sikapi dengan tetap menjaga agar penyebaran COVID-19 tidak mengalami peningkatan dengan melakukan langkah-langkah strategis," ujarnya.
Menurutnya, langkah strategis yang harus dilaksanakan yaitu melakukan imbauan dan mengawasi masyarakat agar tetap taat pada protokol kesehatan, serta mendorong pengelolaan tempat wisata untuk memastikan aplikasi pedulilindungi terpasang dan harus benar-benar digunakan.
“Melaksanakan penjagaan dan pengamanan terhadap pelaksanaan ibadah Idul Fitri di masjid-masjid maupun di lapangan, dan mengawasi terpenuhinya persyaratan perjalanan mudik pada berbagai mode transportasi, walaupun percepatan program vaksinasi terutama pada kota yang belum mencapai target,” ujarnya.
Polri dengan dukungan dari TNI, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan lainnya menyelenggarakan operasi Ketupat 2022 yang dilaksanakan selama 12 hari.
Dimulai tanggal 28 April sampai dengan 9 Mei 22. Pengamanan dilakukan di seluruh Indonesia baik di masjid, tempat wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api dan bandara.
Dalam pelaksanaan operasi akan melibatkan 144.392 personel gabungan yang terdiri atas 87.888 personil Polri, 13.287 personil TNI, serta 43.245 personil yang berasal dari instansi terkait di seluruh Indonesia.
Apel gelar pasukan ditandai dengan pemasangan pita operasi oleh Gubernur. Sebelumnya, Gubernur didampingi Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, bersama Forkopimda Maluku mengecek pasukan.*