Ternate (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, aktivitas pelayaran antarpulau di Malut gunakan sistem buka–tutup, menyusul kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi.
"Kami belum bisa melakukan penundaan setiap keberangkatan kapal maupun speedboat, walaupun cuaca dalam dua hari terakhir sebagian besar wilayah Malut dilanda hujan deras disertai angin kencang dan saat ini masih menggunakan system buka-tutup," kata Kepala Seksi Lalulintas angkutan laut KSOP Ternate, Djunaidi kepada ANTARA, di Ternate, Jumat.
Sistem buka-tutup terutama untuk pelayaran kapal cepat (speedboat) berukuran kecil rute Ternate ke berbagai pulau di Halmahera,
Selain itu, kepada pengguna jasa transportasi laut untuk waspadai wilayah pesisir Halbar dari Jailolo, Ibu, Hiri hingga ke Loloda serta wilayah Ternate terutama Ternate Barat dan Pulau Hiri, karena terjadi perubahan kecepatan angin mencapai 55 kilometer per jam, dan cuaca ekstrem serta jarak pandang buruk mencapai 100 meter.
Baca juga: BPTD: Syahbandar kembali tunda pelayaran antarpulau di Maluku
Dia menjelaskan, kondisi cuaca buruk disertai jarak pandang yang tidak baik untuk aktivitas pelayaran, sehingga seluruh Pos KSOP di pelabuhan diminta untuk tidak mengizinkan setiap kapal terutama speedboat untuk berlayar.
Djunaidi menyatakan, untuk kapal berukuran kecil masih gunakan sistem buka-tutup, sedangkan bagi pelayaran kapal-kapal lokal masih diizinkan untuk berlayar.
Akan tetapi, KSOP akan terus memantau kondisi cuaca hingga hingga besok, jika masih terjadi cuaca ekstrim dan ada peringatan dari BMKG Sultan Baabullah Ternate, maka dilakukan penundaan keberangkatan kapal terutama yang berukuran kecil.
Sementara itu, prakiraaan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Fahmi Bachdar mengimbau kepada pengguna jasa transportasi laut untuk waspadai wilayah pesisir Halbar dari Jailolo,Ibu, Hiri hingga ke Loloda serta wilayah Ternate terutama Ternate Barat dan Pulau Hiri.
Baca juga: KSOP Ambon tunda pelayaran kapal perintis akibat cuaca buruk
Karena itu, dirinya berharap agar para nelayan atau pelaku usaha speedboat berukuran kecil untuk berhati-hati, karena kondisi cuaca buruk disertai angina kencang.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi pada siang/sore hari di wilayah Mangole, Sanana, Taliabu, Bacan, Maba,Weda, Sofifi, Tidore yang dapat berdampak banjir dan tanah longsor d wilayah tersebut dengan gelombang laut mencapai 2,5 meter.
Baca juga: Pelayaran antarpulau Galala - Namlea tiga kali ditunda akibat cuaca ekstrem, tanggal 11 Juli sudah normal
KSOP Ternate berlakukan buka-tutup pelayaran akibat cuaca buruk
Jumat, 15 Juli 2022 13:50 WIB