Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan banjir yang melanda wilayah Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Selasa (26/7) kini mulai berangsur surut.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis menyampaikan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan berdasarkan informasi per Selasa (26/7) pukul 17.00 WIT kini akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan truk.
"Upaya penanganan darurat juga terus dilakukan BPBD Kota Ambon dengan menjalin koordinasi antar lintas unit terkait pendataan dan distribusi makanan bagi para warga terdampak," katanya.
Ia mengemukakan, kondisi curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul bandara memicu banjir yang masuk hingga ke pemukiman warga. Hal ini juga mengakibatkan longsor di beberapa titik.
Ia menyampaikan, BPBD Kota Ambon mencatat sebanyak enam unit rumah terdampak dan lima unit berpotensi longsor.
Selain itu, terdapat 6 KK/24 jiwa terdampak di Desa Laha Kecamatan Teluk ambon dan Desa Hattu di Kecamatan Leihitu Barat.
"Banjir tersebut sempat membuat aktivitas para warga tersendat. Berdasarkan pantauan visual di lapangan, tinggi muka air sebelumnya terpantau hingga 1,5 meter. Para warga menggunakan tali untuk membantu berjalan kaki," katanya.
Merujuk informasi peringatan dini dari BMKG Kamis (28/7), untuk wilayah Ambon masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir.
Menindaklanjuti informasi ini, ia mengatakan, BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Ia meminta masyarakat dan perangkat daerah setempat melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan dengan membersihkan area aliran sungai dari beragam material yang menghambat aliran air, memantau peningkatan debit air ketika hujan berdurasi lama serta mengikuti instruksi otoritas daerah setempat dalam upaya tanggap darurat banjir.