Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memfasilitasi kegiatan kerukunan umat beragama sebagai upaya menyeimbangkan pembangunan bukan hanya fisik tetapi mental dan kualitas warga di Ibu Kota Provinsi Maluku itu.
"Momentum kegiatan keagamaan hendaknya bisa meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan umat beragama di Kota Ambon, sehingga tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang terus berupaya merusak kerukunan antar umat beragama yang terjalin baik di kota ini," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H/2022, di Ambon, Selasa.
Baca juga: Bupati Thaher : Wujud Keadilan Bagi Umat Beragama, Kebijakan Strategis Diambil Pemda Malra
"Penyelenggaraan Maulid antar instansi pemerintah, semakin menambah nilai positif dalam semangat kebersamaan dan kerjasama kita untuk membangun kota yang kita cintai," ujarnya.
Upaya meningkatkan spiritualitas umat beragama, pihaknya telah mengimbau untuk membentuk kelompok Majelis taklim di lingkup Pemkot Ambon.
Majelis Taklim bagi umat Islam segara dibentuk, demikian juga kelompok doa bagi yang Kristen harus kita bentuk guna meningkatkan iman dan takwa.
"Seluruh upaya dilakukan untuk mengamalkan seluruh ajaran tersebut, tentu masyarakat dapat membantu Pemkot dalam upaya peningkatan spiritualitas dalam pembangunan di kota ini, baik secara fisik, juga religius," ujarnya.
Baca juga: Sukses Pesparani Katolik bukti toleransi beragama di Maluku, begini penjelasannya
Bodewin menambahkan, pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Ambon Nomor 23 Tahun 2022 tentang sistem koordinasi pengelolaan zakat, infak dan sedekah di lingkungan Pemkot Ambon, dengan tujuan mengoptimalkan pengumpulan zakat infak dan sedekah bagi aparatur yang beragama Islam.
"Melalui kesempatan ini saya menghimbau seluruh ASN menunaikan zakat, infak dan sedekah melalui badan amal zakat nasional yang telah dibentuk di Kota Ambon karena nilai positif dari zakat itu sendiri sebagai salah satu instrumen keagamaan yang dapat membantu pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Maluku berharap objektivitas dewan juri Pesparani Katolik, begini penjelasannya