Ambon (ANTARA) - Kepolisian air dan udara (Polairud) Seram Bagian Timur (SBT) masih melakukan pencarian terhadap nelayan yang diduga hilang di perairan Bula, SBT, sejak 2 Maret 2023 lalu.
"Hari ini pukul 09.00 WIT, kami melakukan pencarian hari keempat menggunakan Kapal Polairud Polda Maluku XVI 1007," kata Kasubsi Penmas Humas Polres SBT Bripka Suwardin Sobo, d Ambon, Minggu.
Ia mengaku, pencarian sempat terhambat karena faktor cuaca ekstrem. “Permasalahannya cuaca beberapa hari ini agak buruk, Jadi termasuk menghambat pencarian,” ujarnya.
Upaya pencarian dan penyelamatan korban untuk hari keempat ini dipusatkan pada koordinat 3°3. 689 'S -130°27. 349'E, 2°55.422 ' S - 31.757'E, dan 2° 59.537'S - 130°35 .289' E.
“Proses pencarian di hari keempat ini belum menemukan korban. Dalam pencarian dari hari pertama sampai hari keempat hanya didapat barang milik korban La Ali Siolimbona,” terangnya.
Diketahui, kecelakaan laut itu terjadi di Kampung Nelayan Desa Sesar Kabupaten Seram bagian Timur. Pada Kamis (2/3) pukul 16.00 WIT nelayan setempa, La Bua menemukan Longboat tak bertuan di sekitar Karang Bais, kawasan perairan Bula.
La Bua akhirnya kembali ke kampung nelayan dan memberikan informasi kepada Dan Pos Polairud yang berada di Desa Sesar.
Anggota Polairud bersama warga kampung nelayan akhirnya bergerak melakukan pencarian bersama masyarakat nelayan di seputaran Karang Bais.
Warga pun mengaku mengenal longbot tersebut di mana adalah milik La Ali Syiolimbona dari Dusun kampung nelayan Desa Sesar.