Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengimbau masyarakat untuk melakukan perencanaan mudik secara matang agar bisa terhindar dari kemacetan dan ketidaknyamanan selama perjalanan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk membuat perencanaan mudik lebaran dan mempersiapkan segala sesuatunya secara matang sejak saat ini, agar bisa terhindar dari kemacetan dan ketidaknyamanan selama di perjalanan," kata Muhadjir Effendy di Jakarta, Jumat.
Menko PMK juga mengatakan bahwa masyarakat masih perlu menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan mudik guna mencegah risiko penularan COVID-19 mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi.
Muhadjir juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada edaran khusus yang berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19 selama Ramadhan dan Lebaran.
Baca juga: Menko PMK: Program pembangunan manusia untuk wujudkan Indonesia Emas 2045
"Walaupun belum ada edaran khusus yang terkait dengan protokol kesehatan namun kami meminta masyarakat untuk tetap disiplin menaati protokol kesehatan demi menjaga keamanan dan kenyamanan serta mengantisipasi penularan virus COVID-19.
Menko PMK menjelaskan, kendati kondisi pandemi COVID-19 makin terkendali namun hingga saat ini masih ada masyarakat yang terjangkit COVID-19 sehingga masyarakat masih perlu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.
"Dengan peran aktif semua pihak, diharapkan mudik tahun ini akan menjadi mudik yang menyenangkan dan juga mengesankan," katanya.
Sementara itu, ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr Yudhi Wibowo mengatakan hingga saat ini status pandemi COVID-19 belum dicabut, sehingga masyarakat masih perlu tetap menaati protokol kesehatan, termasuk saat perjalanan mudik.
Baca juga: Menko PMK minta pemerintah daerah perkuat intervensi spesifik pencegahan stunting
Penerapan protokol kesehatan, kata dia, masih sangat diperlukan untuk mencegah risiko penularan COVID-19 terutama saat terjadi peningkatan mobilitas masyarakat dan terjadi potensi kerumunan.
"Penggunaan masker masih sangat relevan untuk meningkatkan perlindungan," katanya.
Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto, Jawa Tengah tersebut menambahkan bahwa edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat harus terus ditingkatkan.