Jakarta (ANTARA) - Grup idola K-pop aespa pada Senin (8/5) merilis album mini (EP) ketiganya bertajuk "My World" dengan latar cerita fiksi kembalinya para anggota ke dunia nyata setelah bertualang di dunia metaverse.
"Di musim sebelumnya, kami lebih banyak bercerita tentang mengalahkan Black Mamba di Kwangya. Tapi album ini menceritakan apa yang terjadi setelah kami kembali ke dunia nyata," kata Winter sebagaimana dikutip dari Yonhap, disiarkan Senin (8/5).
"My World" mengeksplorasi kelanjutan cerita fiksi dari aespa yang melawan karakter jahat Black Mamba. Karakter ini mengganggu hubungan Ningning, Winter, Giselle, dan Karina dengan rekan avatar mereka masing-masing yang ada di metaverse dan mengancam akan menghancurkan dunia digital.
Para anggota aespa kemudian mengalahkan musuh dengan bantuan pemandu kecerdasan buatan mereka bernama Naevis dalam "Girls", episode terakhir SM Culture Universe aespa musim pertama.
Di album mini terbaru, mereka tampil sebagai perempuan muda yang periang saat kembali ke dunia nyata. Akan tetapi keadaan anomali berlanjut karena para anggota membawa Naevis ke dunia nyata. Naevis sendiri diusir dari dunianya karena membantu Ningning, Winter, Giselle, dan Karina.
Album mini "My World" terdiri dari enam lagu dari berbagai genre salah satunya yaitu "Welcome to My World" yang menampilkan Naevis sebagai artis manusia virtual. Selain itu, lagu-lagu juga termasuk single utama "Spicy", "Salty & Sweet", "Thirsty", "I'm Unhappy", dan "Til We Meet Again".
Video musik "Welcome to My World" dirilis pada Selasa (2/5) lalu, seminggu sebelum perilisan album mini. Judul tersebut merujuk pada ajakan para anggota kepada Naevis ke dunia nyata. Judul juga dapat bermakna untuk mengajak pendengar ke dunia musik aespa.
Menurut Giselle, mulanya lagu tersebut dibawakan secara penuh oleh Naevis yang kemudian menampilkan keempat anggota aespa. Namun setelah mendengar lagunya, para anggota tertarik untuk membawakannya secara penuh.
"Kami telah berkolaborasi dengan artis virtual untuk dance dan video musik, ini menandai kolaborasi pertama kami dengan dia (Naevis) untuk album," kata Karina.
"Hasilnya lebih baik dari yang kami duga. Saya terkejut karena dia terlihat sangat alami seperti anggota lain dari grup," imbuh dia.
Memulai debutnya pada November 2020 dengan konsep berbasis metaverse, popularitas aespa telah berkembang pesat melalui lagu-lagu hit mereka seperti "Next Level" dan "Black Mamba", serta EP "Savage" dan "Girls".
Pada April tahun lalu, mereka menjadi girl group Korea pertama yang tampil di panggung utama Festival Coachella di Amerika Serikat.
Tiga bulan kemudian, EP "Girls" mencapai peringkat ketiga di Billboard 200, menjadikannya girl group K-pop ketiga yang menempati posisi tiga teratas setelah BLACKPINK dan TWICE.
Dengan bekal "My World" yang dilaporkan telah mencetak pra-pesan lebih dari 1,8 juta kopi pada Senin (8/5), aespa akan memulai awal yang baik lagi dengan EP barunya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cerita aespa di balik konsep album mini ketiga "My World"