Ambon (ANTARA) - Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Ambon mengemukakan ekspor komoditas perikanan Provinsi Maluku mengalami peningkatan tajam 223,47 persen pada kuartal pertama tahun 2023 dibandingkan periode sama tahun 2022.
"Nilai ekspor Maluku periode Januari-April 2023 sebesar 18,85 juta dolar AS atau setara dengan Rp277,96 miliar, sementara periode sama tahun 2022 hanya 5,82 juta dolar AS atau setara Rp85,94 miliar, naik 223,47 persen," kata Kepala BKIPM Ambon, Hatta Risandi di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan negara tujuan ekspor Maluku didominasi 11 negara yakni yaitu China, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, Vietnam, Australia, Malaysia, Thailand, Singapurar, Korea Selatan dan Filipina.
Adapun komoditas perikanan Maluku yang mengalami peningkatan tajam tersebut yakni yakni udang vannamei, ikan tuna, live grouper dan kepiting bakau.
Menurutnya peningkatan tersebut tak terlepas dari kerja keras seluruh elemen BKIPM Ambon dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan mempermudah proses perizinan dan pelayanan ekspor dari Maluku.
"Kita mau merubah mindset masyarakat yang tadinya menganggap urus perizinan susah tapi sekarang satu jam saja sudah bisa ada tindak lanjutnya, tidak seperti dulu yang bahkan harus menunggu hingga 14 hari," katanya.
Dia mengatakan pihaknya berfokus pada akselerasi percepatan perizinan dalam bentuk apapun baik itu sertifikasi dan lain sebagainya harus cepat dan menyentuh masyarakat secara luas.
Kecepatan pelayanan itu tentunya tak terlepas dari sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pelaku usaha dan stakeholder yang tidak pernah berhenti melakukan usaha percepatan ini dan sudah jadi komitmen bersama," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ekspor perikanan Maluku meningkat 223,47 persen kuartal pertama 2023