Ambon (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Maluku menyatakan kinerja transportasi yang baik dapat menggerakan pertumbuhan ekonomi di provinsi itu.
“Kami terus mengupayakan untuk transportasi itu tumbuh. Jadi selalu bertambah. Kalau tidak trayek bertambah, frekuensinya bertambah. Itu terus kami lakukan demi menggerakan ekonomi,” kata Kepala Dishub Maluku Muhammad Malawat di Ambon, Minggu.
Hal ini dikatakannya usai melaksanakan upacara memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2023, yang berlangsung di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, dengan tema “Melaju untuk Transportasi Maju.
“Hari ini adalah hari perhubungan nasional yang dilaksanakan oleh insan perhubungan di seluruh Indonesia. Dan ini momen yang tepat untuk kita sama-sama bergerak maju meningkatkan kinerja transportasi,” ujarnya.
Menurutnya, dengan sinergitas yang dilakukan, akan mempermudah menggerakan dan mendukung perekonomian yang ada di Maluku.
“Semoga ke depan kita lebih maju untuk transportasi dan Maluku lebih baik ekonominya ke depan,” harap Malawat.
Sementara Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Maluku, Hasan Bisri menyampaikan di Maluku saat ini memiliki armada angkutan perintis yang beroperasi sebanyak 16, sementara komersil sebanyak 10.
Untuk total lintasan perintis sesuai keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : KP-DRJD 949 Tahun 2022, yakni sebanyak 58 lintasan. Dengan lintasan antar provinsi ada tujuh lintasan, lintasan antar kabupaten 15 lintasan dan lintasan dalam kabupaten 36 lintasan.
“Semua perintis yang berada di Maluku tersebar di Pulau-pulau Maluku dan di Ambon sendiri,” kata Hasan.
Sementara itu Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon Arif Mujianto juga mengaku terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
“Dari aspek keselamatan kami juga komitmen sebagaimana arahan pimpinan terkait dengan hal ini adalah melaju untuk transportasi maju, agar sebelum kapal diberangkatkan, kami memastikan semua kapal layak beroperasi,” katanya.
Menurutnya KSOP bekerja sama dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) untuk berkoordinasi terkait prakiraan cuaca di laut.
“Jadi kami selalu koordinasi sebelum kapal diberangkatkan. Dan kami selalu menginformasikan kepada masyarakat untuk mengerti dan memahami itu bahwa keselamatan jauh lebih penting,” jelas Arif.