Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku menargetkan angka prevalensi stunting di daerah itu mencapai 15,88 persen pada 2024.
"Kita telah menetapkan target penurunan prevalensi stunting dalam dokumen perencanaan daerah 2023 harus mencapai 20 persen dari yang sebelumnya 26,1 persen pada 2022 dan harus mencapai 15,88 persen di 2024," kata Sekretaris daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie di Ambon, Rabu.
Hal itu dikatakannya usai menggelar rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting dan review program bangga kencana 2023 bersama BKKBN di Kota Ambon.
Ia mengatakan Tim percepatan penurunan stunting yang dimiliki Provinsi Maluku, akan mengerahkan segala sumber daya yang ada dan memberdayakan masyarakat untuk terus melakukan pendekatan yang strategis dan efisien dan upaya penurunan stunting.
"Target ini tidak mudah namun tentu sangat mungkin dicapai, jika semua pemangku kepentingan ikut bergerak bersama," kata dia.
Sekda Sadali Ie menjelaskan, sesuai arahan Kementerian dalam negeri dan BKKBN RI, pencapaian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Maluku, juga TPPS 11 kabupaten/kota di Maluku pada semester I 2023 telah memaksimalkan kinerja dengan tuntas.
“Atas kerja keras bersama ini, saya menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen untuk bekerja sama dalam rangka menjawab salah satu tanggungjawab kita ini,” katanya.
Pada kesempatan lain Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku mengungkapkan bahwa terjadi penurunan yang signifikan, yakni dari 34,1 persen pada 2021 menjadi 26,1 persen di tahun 2022. Dan saat ini sedang diupayakan untuk turun hingga 20 persen di 2023.
Ia mengatakan penurunan signifikan itu, kata dia, tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan Pemprov Maluku dalam menekan kasus stunting.
"Oleh karena itu, harus ada kerja-kerja kolaboratif dari semua pihak terkait. Sebab 30 persen kerja itu ada di dinas kesehatan, sementara 70 persen lainnya menjadi tanggung jawab lintas sektor," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Meykal Pontoh
Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Renta Rego mengatakan, kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting dan Review Program Bangga Kencana adalah untuk mengevaluasi capaian indikator program percepatan penurunan stunting serta melihat sejauh mana optimalisasi pelaksanaan RAN PASTI di Provinsi Maluku pada semester I tahun 2023.
"Ini juga untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi tim percepatan penurunan stunting dengan para mitra kerja dan menindaklanjuti hasil laporan evaluasi atas percepatan penurunan stunting tahun 2023 di Maluku," katanya.
Rapat koordinasi yang dilakukan juga dalam upaya perencanaan percepatan penurunan stunting di Maluku bersama pemangku kepentingan yang berkesinambungan.