Ambon (Antara Maluku) - Anggota DPRD Maluku Lucky Wattimury menyatakan masalah kemiskinan yang kurang mendapat perhatian pemerintah bisa saja menjadi faktor pemicu bentrokan antara warga Negeri Porto dan Haria.
"Bentrokan dua warga negeri bertetangga yang berlarut-larut ini bukan saja disebabkan persoalan batas tanah dan sumber mata air untuk diselesaikan, tapi tingkat pengangguran dan kemiskinan serta persoalan sosial lainnya harus menjadi prioritas," katanya, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, masalah perkelahian antarwarga dua desa di Pulua Saparua, Maluku Tengah itu merupakan kewenangan Polda Maluku untuk menanganinya secara hukum, termasuk mendorong para pihak yang merasa dirugikan dengan persoalan batas tanah atau sumber air untuk saling menggugat ke pengadilan.
"Kami minta Kapolda Maluku maupun Kapolres Puau Ambon dan Pulau-Pulau Lease untuk mengarahkan siapa saja pihak yang merasa dirugikan mengajukan gugatan ke pengadilan agar persoalan ini tidak berkepanjangan," katanya.
Namun, lanjutnya, program pemberdayaan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, termasuk warga Porto dan Haria, oleh pemerintah daerah harus juga berjalan.
Lebih jauh Wattimury mengaku menerima laporan dari Raja Negeri Porto tentang insiden pelemparan batu terhadap sebuah mobil angkutan umum yang sedang melintas di perbatasan Desa Haria dan Desa Porto pada Rabu (13/3), mengakibatkan seorang warga terluka.
"Aksi pelemparan terhadap mobil angkot dari arah terminal Saparua itu menyebabkan warga kedua desa tersebut bersitegang," katanya.
Ia menyatakan warga Haria dan Porto juga mengaku bingung dengan arahan Kapolsek setempat bahwa seluruh pos pengamanan polisi di dua negeri bertetangga yang sedang terlibat pertikaian ini segera dicabut atas arahan Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Muktiono.
"Bila informasi ini benar, tentunya semakin mempersulit masyarakat. Seharusnya yang dilakukan adalah mendekatkan polisi dengan warga supaya tidak sampai terjadi bentrokan terbuka baik dalam bentuk pelemparan mobil sampai saling melempar bom rakitan," katanya.
Namun demikian, Wattimury yakin polisi akan berupaya maksimal menjaga situasi dan kondisi keamanan di Porto dan Haria, apalagi dalam waktu dekat ini para siswa SLTP maupun SLTA mulai menghadapi ujian akhir sekolah.
Wattimury: Kemiskinan Picu Bentrokan Warga Porto-Haria
Kamis, 14 Maret 2013 15:16 WIB