Ambon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku mengemukakan pelatihan juru sembelih hewan kurban menjelang Idul Adha 1445 Hijriah guna memastikan kualitas daging kurban yang sehat dan aman dikonsumsi.
“Sebenarnya perlu juga dilakukan pelatihan juru sembelih oleh setiap masjid atau tempat pemotongan hewan kurban untuk memastikan kualitas daging kurban itu sendiri untuk kemudian bisa dikonsumsi," kata Medik Veteriner Pertama Dinas Pertanian Maluku drh Afrilliani Eka Putri di Ambon, Selasa.
Selain memperhatikan aspek kesehatan hewan kurban, katanya, harus diperhatikan juga keahlian juru sembelih serta pemahaman dari segi agama dan praktik penyembelihan hewan kurban itu.
“Persyaratan hewan kurban untuk dikonsumsi harus halal sebelum dan sesudah disembelih. Bahkan titik krusial halal atau nonhalalnya hewan kurban itu pada saat disembelih,” kata dia.
Ia menjelaskan tata cara menyembelih hewan kurban yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam dan medis, yakni membaca doa sesuai tuntunan agama Islam, menyembelih dengan menggunakan pisau tajam, harus menyembelih tiga saluran di area leher dengan satu kali tarikan pisau atau belati, serta hewan kurban yang telah disembelih harus dibalik agar mengalirkan seluruh darah keluar.
Selain itu, ia mengimbau para calon pembeli hewan kurban di Maluku agar tak membeli hewan kurban yang terlihat luka atau kurang sehat di bagian tertentu.
Ia mengatakan cara memilih hewan kurban yang baik dan sehat, yakni hewan kurban harus aktif bergerak, respons saling menaiki yang menandakan bahwa hormon reproduksi normal.
Hewan kurban harus memiliki nafsu makan yang baik, rambut berkilau, tidak kering dan kusam, serta cermin hidung tidak boleh kering, mata berbinar, mulut dan anus bersih.
Ia juga mengatakan tentang beberapa poin untuk orang awam memastikan kesehatan hewan kurban yang akan dibeli.
“Yang pertama melihat hewan kurban dari segala sisi, apakah ada cacat, atau luka atau hal-hal yang dianggap tidak lumrah pada hewan kurban,” katanya.