Ambon (ANTARA) - Penjabat Wali Kota Ambon Dominggus N Kaya mengatakan jangan tunggu menjadi Wali Kota baru menata dan benahi Kota Ambon, Ibu kota Provinsi Maluku.
"Bikin Ambon tambah manis seng (tidak) usah tunggu jadi Wali Kota atau anggota DPRD, tetapi semua orang bisa kasih bagus Ambon,” katanya dengan dialek Ambon saat upacara Peringatan HUT ke-449 Kota Ambon, Sabtu.
Ia juga mengajak seluruh warga kota untuk lebih peduli dan mencintai Ambon. Kecintaan pada kota harus diwujudkan dengan tindakan nyata dan kerja keras demi menjadikan Ambon lebih baik.
Cinta bagi Kota Ambon katanya, harus diimplementasikan dalam kehidupan setiap hari melalui hal-hal yang sederhana,
"Jangan katakan cinta Ambon jika masih membuang sampah dengan sembarangan, saling curiga satu sama lain, dan saling membenci," katanya.
Bagi para ASN, jangan katakan cinta Ambon jika masih sering terlambat masuk kantor, menghabiskan waktu duduk di rumah kopi pada jam kerja.
"Anak-anak sekolah jangan katakan cinta Ambon, jika malas belajar, tidak dengar orang tua dan tidak menjaga pergaulan," ujarnya.
Ia berharap dengan semangat tema HUT ke-449 Kota Ambon "Deng Cinta Voor Ambon" atau cinta untuk Ambon, warga kota akan termotivasi untuk saling mengasihi, saling peduli, dan hidup rukun bersama.
Apalagi kota ini akan menghadapi Pilkada pada 27 November 2024, dimana masyarakat akan memilih Gubernur Maluku dan Wali Kota Ambon.
Momentum Pilkada beda pilihan itu hal yang biasa, tetapi jangan sampai sesama masyarakat tidak saling menegur karena berbeda pilihan.
"Jangan buang muka satu dengan yang lain, tidak saling tegur, baku marah, kalau tidak pilih calon yang satu jangan hujat dan fitnah, demikian juga jika pilih calon yang lain jangan terlalu memuji dan menyanjung, " ujarnya.
Rangkaian upacara juga dihibur dengan atraksi musik paduan suara, ukulele dan bras kolosal mewarnai peringatan HUT ke -449 Kota Ambon.
Usai upacara dilanjutkan dengan makan patita atau makan bersama digelar di sepanjang ruas jalan Sultan Hairun, dengan menyuguhkan berbagai jenis makanan tradisional khas masyarakat Maluku.