Ambon (Antara Maluku) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof. Fasli Jalal menyatakan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) merupakan bagian intergral dari pembangunan sosial, budaya dan ekonomi bangsa.
"Program ini tidak bisa dipisahkan dengan pembangunan sektor lainnya, karena itu perlu disikapi dengan meningkatkan komitmen dan dukungan dalam mencapai sasaran-sasaran yang telah disepakti dalam RKP tahun 2014," kata Prof. Fasli, di Ambon, Rabu.
Ia menyatakan hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, dr. Julianto Wijaksono pada acara Rapat Kerja Daerah Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Provinsi Maluku.
Prof Fasli mengungkapkan, sasaran-sasaran yang perlu dicapai BKKBN pada 2014 ini antara lain menurunkan angka kelahiran menjadi 2,36 anak per wanita usia subur.
Sementara itu, lanjutnya, angka kelahiran di Maluku masih 3,2 anak per wanita usia subur.
Ia juga mengatakan BKKBN sedang berupaya meningkatkan angka penggunaan kontrasepsi menjadi 60,1 persen, dimana di Maluku baru sekitar 45,5 persen.
Selain itu, menurunkan angka kebutuhan masyarakat untuk ber-KB yang terpenuhi menjadi 6,5 persen, di Maluku masih 14,5 persen.
BKKBN juga ingin meningkatkan peserta KB baru menjadi 7,6 juta, peserta KB aktif menjadi 29,8 juta, peserta KB baru keluarga miskin menjadi 4,05 juta, peserta KB aktif keluarga miskin menjadi 13,1 juta, dan meningkatkan presentase peserta KB menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang menjadi 27,5 persen dari semua peserta KB cara modern.
"Dalam rangka pencapain sasaran-sasaran tersebut perlu dilakukan penajaman rencana aksi dari kebijakan dan kegiatan-kegiatan strategis akselerasi program KB Nasional yang telah disusun sejak tahun 2013," kata Prof Fasli.
Karena itu, melalui forum Rakerda Program KKBK Tahun 2014 tingkat Provinsi diharapkan terwujud sinkronisasi kegiatan dan penganggaraan lintas sektor dengan dukungan penuh dari seluruh mitra kerja.
"Upaya strategis yang dilakukan adalah penguatan pencapaian target pelayanan KB melalui penguatan sisi pergerakkan dan sisi pelayanan secara berimbang, merata dan berkualitas," ujarnya.