Ambon (Antara Maluku) - Sebanyak empat satuan setingkat peleton (SST) aparat gabungan Polri dan TNI dikerahkan ke Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah untuk mengamankan jalannya upacara HUT pahlawan nasional Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura.
"Berbagai persiapan menjelang pelaksanaan HUT ke-197 Pattimura 15 Mei 2014 sedang dilaksanakan, termasuk pengerahan pasukan pengamanan," kata Wakapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kompol Suratno di Ambon, Jumat.
Empat SST tersebut terdiri dari unsur Kepolisian Daerah Maluku, Brimob Polda maupun Bawah Kendali Operasi (BKO), Batalyon Infanteri 731 Kabaressi dan puluhan aparat kepolisian di Polsek Saparua maupun Danramil setempat.
Menurut Wakapolres, aparat keamanan gabungan ini akan ditempatkan pada sejumlah lokasi strategis yang merupakan tempat keramaian warga maupun jalur khusus yang akan dilewati pasukan pembawa obor Pattimura dari Gunung Saniri.
Peringatan HUT pahlawan nasional asal Maluku ini untuk kedua kalinya dilakukan di Pulau Saparua yang merupakan tempat pertempuran sengit Thomas Matulessy dengan pasukannya menyerang benteng Duurstede milik kolonial Belanda pada tahun 1817 silam.
"Tahun lalu, perayaannya juga berlangsung di Pulau Saparua dan berjalan aman tanpa gangguan kamtibmas sehingga pada HUT Pattimura kali ini, seluruh komponen masyarakat diimbau sama-sama menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban," katanya.
Peringatan hari Pattimura biasanya memiliki rute panjang dan dimukai dengan upacara pembuatan obor di Gunung Saniri (Pulau Saparua) kemudian dibawa secara estafet sampai ke Pulau Ambon dan berakhir di Lapangan Segitiga, yang merupakan tempat digantungnya Thomas Matulessy oleh kaum penjajah saat itu.
Namun pengalaman konflik sosial pada 15 Mei 2011 yang menimbulkan korban jiwa saat berlangsung prosesi HUT Pattimur, maka Pemprov Maluku bersama Pemkot Ambon dan aparat keamanan maupun tokoh adat sepakat mengalihkan kegiatannya di Pulau Saparua.