Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku terpilih Hendrik Lewerissa menggagas program hilirisasi sektor perikanan untuk meningkatkan ekonomi daerah dengan memaksimalkan potensi maritim di daerah itu.
"Potensi perikanan menjadi fokus dalam pemerintahan kami agar sektor ini bisa dikelola secara maksimal untuk meningkatkan ekonomi daerah," kata Hendrik di Ambon, Selasa.
Menurut dia, program hilirisasi sektor perikanan yang digagasnya tersebut dinilai lebih konkret dan konseptual dibanding rencana proyek Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang sebelumnya digadang-gadang akan dibangun di Maluku namun telah batal.
Hilirisasi perikanan merupakan proses pengolahan dan penanganan hasil perikanan yang sangat penting dalam meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk. Proses ini dimulai dari tahap penerimaan hasil perikanan, kemudian dilanjutkan dengan penyortiran, pembersihan, pengolahan, pengemasan, dan pendistribusian hingga ke konsumen akhir.
Hilirisasi perikanan dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan pengusaha perikanan, serta memastikan bahwa produk perikanan yang dihasilkan aman dan berkualitas tinggi untuk dikonsumsi.
Dalam proses hilirisasi perikanan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, seperti pengolahan ikan menjadi produk olahan seperti ikan asap, ikan kering, atau ikan kaleng. Selain itu, pengemasan hasil perikanan juga dilakukan untuk memastikan bahwa produk tetap segar dan aman selama proses distribusi.
Penyimpanan hasil perikanan dalam gudang atau fasilitas penyimpanan lainnya juga dilakukan untuk memastikan bahwa produk tetap berkualitas tinggi.
Dengan demikian, hilirisasi perikanan merupakan salah satu tahapan penting dalam industri perikanan yang dapat meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk, serta meningkatkan pendapatan nelayan dan pengusaha perikanan.
"Hal itu sejalan juga dengan visi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam asta cita. Termasuk juga dalam 7 program Sapta Cita kami yang kurang lebih sama. Ini juga harus menjadi visi pemerintahan kabupaten kota ke depan lewat koordinasi dan sinkronisasi untuk mencapai tujuan secara efektif," tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa untuk mewujudkan hilirisasi sektor perikanan maka dibutuhkan infrastruktur pendukung yang absolut seperti pelabuhan perikanan, pelabuhan terintegrasi, listrik hingga alat komunikasi yang mumpuni.
"Sebab dengan terpenuhinya sarana dan prasarana itu menjadi mungkin untuk hilirisasi perikanan itu bisa terjadi. Kita berharap dalam lima tahun ke depan hal ini bisa terjadi," katanya.
Berkaitan dengan hal itu mantan anggota DPR RI itu mengaku telah mengusulkan programnya ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan rencana besar membangun pelabuhan terintegrasi di Maluku.
Dijelaskannya bahwa konsep pelabuhan yang diusulkannya itu mengintegrasikan berbagai layanan dan fasilitas untuk mendukung berbagai aktivitas ekonomi, perikanan, logistik, dan transportasi secara efisien dalam satu lokasi.
"Pelabuhan terpadu ini dirancang tidak hanya untuk aktivitas bongkar muat barang, tetapi juga untuk mendukung kegiatan industri, distribusi, perdagangan, dan pengelolaan logistik secara terintegrasi," ujar Lewerissa.
Selain itu dirinya juga menyampaikan bahwa penting untuk menghentikan kebijakan trans shipment (alih muatan) atau perdagangan ikan di atas kapal yang membuat potensi triliunan pendapatan per tahun Provinsi Maluku hilang, dengan berbagai pertimbangan.
"Yakni hasil tangkapan dari Laut Maluku (Aru, Banda, dan lain lain) tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Maluku, karena sebagian besar nelayan yang beroperasi di laut Aru adalah nelayan Pantura Jawa. Selain itu terjadi transshipment di tengah laut mengakibatkan tidak adanya retribusi ke daerah penghasil, apalagi dengan besar luasan laut Maluku, aparat susah melakukan pengawasan," jelasnya.
Ditempat yang sama Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie mengatakan pihaknya mendukung bagaimana program hilirisasi sektor perikanan diberlakukan di Maluku
"Karena kita memiliki potensi yang cukup besar, kontribusi produksi perikanan Maluku memberikan 37 persen dari total produksi nasional 12 juta ton artinya dengan potensi ini seharusnya bisa menjadikan Maluku sebagai pusat perikanan nasional," kata dia.