Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan kolaborasi antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) dan King Salman Humanitarian Aid and Relief Centre (KSR) berhasil menyelesaikan 38 operasi jantung bawaan dalam 10 hari.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sebanyak 75 persen dari 38 kasus yang ditangani merupakan kasus jantung pediatrik kompleks, yang memerlukan teknologi canggih dan keterampilan tinggi dalam operasinya.
Oleh karena itu Menkes menambahkan kolaborasi ini juga menjadi momentum penting dalam transfer ilmu dan peningkatan kapasitas dokter spesialis jantung di Indonesia.
"Dalam kerja sama ini dokter-dokter Indonesia tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan prosedur medis mutakhir, tetapi juga terlibat langsung dalam penanganan kasus sulit. Ini adalah investasi besar bagi sistem pelayanan jantung nasional kita," ujar Menkes Budi.
Sebagai pusat kardiovaskular nasional dan pengampu layanan jantung nasional, kata Menkes, RSJPDHK mendapatkan pendampingan langsung dari tim medis KSR yang terdiri dari dokter spesialis jantung, dokter bedah jantung anak, anestesiolog, intensivist, serta perawat bedah.
Proses ini, lanjutnya, memungkinkan dokter-dokter Indonesia memperdalam keterampilan menangani kasus jantung yang rumit, termasuk kasus jantung bawaan kompleks pada anak yang membutuhkan penanganan tingkat tinggi.
Dengan adanya pendampingan dari tim KSR, kata dia, dokter-dokter RSJPDHK kini memiliki kompetensi lebih tinggi dalam menangani kasus serupa secara mandiri dan berbagi ilmu ke jejaring rumah sakit pengampu jantung di seluruh Indonesia.
"Kami ingin memastikan bahwa kerja sama ini terus berkembang, sehingga lebih banyak pasien bisa mendapatkan layanan berkualitas, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan dokter spesialis jantung," kata Menkes Budi.
Dalam keterangan yang sama Direktur Utama RSJPDHK Iwan Dakota menyebutkan kerja sama ini memperkuat peran RSJPDHK sebagai pengampu layanan jantung nasional, sekaligus mendorong peningkatan kapasitas dokter spesialis di 514 rumah sakit jejaring di Indonesia.
Iwan menambahkan kini tim medis RSJPDHK lebih percaya diri dalam menangani operasi jantung pediatrik kompleks secara mandiri, dengan standar pelayanan yang semakin meningkat berkat pendampingan dari tim KSR.
"Dengan meningkatnya kapasitas dokter spesialis jantung kita, pasien dari berbagai daerah tidak perlu lagi dirujuk ke luar negeri atau rumah sakit tertentu, karena pelayanan berkualitas kini bisa diberikan lebih luas di dalam negeri," ucapnya.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amodi menekankan kerja sama ini bukan hanya sebatas operasi medis, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mempererat hubungan bilateral dan memperkuat sistem layanan kesehatan kedua negara.
"Kolaborasi ini adalah wujud nyata dari komitmen Arab Saudi dalam mendukung Indonesia di sektor kesehatan. Tim King Salman bekerja sama erat dengan dokter-dokter Indonesia untuk memastikan pasien mendapat perawatan terbaik sekaligus berbagi pengalaman dan teknologi," kata Faisal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RS Indonesia -Arab Saudi selesaikan 38 operasi jantung dalam 10 hari