Ternate (ANTARA) - Kanwil Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku Utara (Malut) mendukung langkah Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) dalam mengembangkan ekosistem halal dan ekonomi keuangan syariah di provinsi yang dikenal dengan julukan Bumi Moloku Kie Raha.
"Kemenkum sebagai pintu gerbang pelindungan kekayaan intelektual mendorong pemerintah daerah untuk bersinergi dalam meningkatkan kualitas produk UMKM, salah satunya dengan pelindungan Kekayaan Intelektual. Pelindungan KI yang dibarengi dengan sertifikasi halal sepertinya terobosan yang ampuh untuk meningkatkan ekosistem UMKM," kata Perencana Ahli Madya Kemenkum Malut, Irwan Kadir di Ternate, Kamis.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Opening Ceremony Maluku Utara Halal Fair 2025 yang digelar meriah di Landmark Kota Ternate.
Kemenkum Malut selaku instansi vertikal pemerintah pusat yang beroperasi di Kota Ternate terus mendukung langkah Pemprov Malut dalam usahanya melangkah dan memajukan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sementara itu, Gubernur Malut Sherly Laos mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan Halal Fair 2025. Harapannya, Komite Nasional Ekonomi dan Syariah yang bekerja sama dengan Bank Indonesia selaku inisiator terus melanjutkan kinerja baik dalam mendukung UMKM di Malut.
Dirinya berujar akan membantu menganggarkan biaya untuk menopang UMKM dalam penerbitan sertifikat halal.
"Jika kita bersinergi dengan baik, maka percepatan dalam hal apapun akan berjalan dengan lebih cepat. Saya membuka ruang untuk komunikasi sehingga produk UMKM segera memiliki sertifikat halal," ujar Sherly.
Dia mengungkapkan, ini awal yang baik meningkatkan daya saing (UMKM) dalam bersaing dengan pasar global,” tambahnya.
Senada dengan itu, Kakanwil Kemenkum Malut Budi Argap Situngkir dalam berbagai kesempatan mendorong seluruh Pemerintah Daerah di Malut untuk bersama-sama dan bergandengan tangan dalam mendorong UMKM naik kelas, salah satunya dengan pelindungan KI.
Kegiatan Halal Fair 2025 digelar pada tanggal 12 hingga 18 Maret 2025 dan pada tahun ini untuk pertama kalinya Malut sebagai tuan rumah penyelenggaraan bersama 15 Provinsi lainnya.