Jakarta (ANTARA) - Mantan juara kelas berat (120,2kg) Ultimate Fighting Championship (UFC) Jon Jones mengaku merasa kecewa karena tekadnya menjadi tajuk utama ajang UFC Gedung Putih ditolak CEO UFC Dana White.
"Meskipun saya sedikit kecewa (ditolak menjadi tajuk utama UFC Gedung Putih), saya masih berada di dalam kolam tes narkoba UFC, tetap tajam, dan terus berlatih seperti seorang profesional," tulis Jon Jones melalui media sosialnya yang dipantau di Jakarta, Senin.
Petarung asal Amerika Serikat itu mengaku telah mengetahui penolakan yang disampaikan CEO UFC Dana White dalam konferensi pers. Meski demikian, ia akan siap untuk apapun yang akan terjadi selanjutnya.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, ia mengatakan bahwa kesempatan untuk berlaga di Gedung Putih memberikannya sesuatu yang lebih dalam untuk diperjuangkan, sesuatu yang melampaui gaji atau sabuk karena berjuang demi negara memberikan tujuan yang lebih besar.
Jones mengatakan, hikmah dari semua itu adalah mengetahui bahwa penggemar mengetahui apa isi hatinya. Para penggemar, kata dia, melihat dirinya bersedia menghadapi siapa pun untuk mewakili negara di panggung bersejarah.
"Bagi saya, ini tidak pernah hanya tentang lawan. Saya mengejar warisan, sesuatu yang tak lekang oleh waktu, sesuatu yang lebih besar dari saat ini," tulisnya.
Sebelumnya, Jones telah mengumumkan pengunduran dirinya dari UFC yang membuat juara sementara kelas berat Tom Aspinall dinobatkan sebagai juara kelas berat yang tak terbantahkan.
Tak lama setelah pengumumannya, Jones memutuskan untuk kembali ke oktagon setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana membawa acara UFC ke Gedung Putih.
Petarung berjulukan "Bones" itu mengatakan ia siap menghadapi siapa pun juara kelas berat UFC saat ajang UFC Gedung Putih.
"Jadi untuk saat ini, saya akan terus berlatih, bersabar dan tetap setia. Saya siap berlaga pada tanggal 4 Juli (2026)," tulis Jones.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jon Jones kecewa ditolak jadi tajuk utama UFC Gedung Putih