Ternate (Antara Maluku) - Warga Kota Ternate, Maluku Utara masih menggunakan kearifan lokal yang disebut rorano untuk mencegah serangan penyakit malaria yang sering mewabah di daerah ini.
"Rorano adalah cara pengobatan berbagai jenis penyakit, termasuk malaria yang diwariskan para leluhur dengan memanfaatkan bagian tertentu dari tanaman, seperti akar, daun dan kulit," kata salah seorang warga Ternate, Ibrahim di Tenrate, Sabtu.
Meski pengobatan semakin modern, warga Ternate masih menganggap rorano sebagai salah satu cara pengobatan yang ampuh.
Menurut Ibrahim, penggunaan rorano untuk mencegah penyakit malaria yang selama ini dipakai warga di antaranya rajawali yakni sejenis tumbuhan merambat atau daun pepaya, biji langsa dan kulit kayu hange, sejenis kayu rimba yang banyak tumbuh di hutan Ternate.
Bahan-bahan rorano tesebut biasaya direbus dan kemudian diminum secara periodik minimal setiap tiga bulan dan biasanya warga yang rutin mengonsumsinya akan terbebas dari penyakit malaria, walaupun tinggal di wilayah yang endemik penyakit mematikan itu.
"Yang menggunakan pengobatan rorano itu tidak hanya yang tinggal di desa-desa, tetapi juga di kota seiring dengan semakin populernya cara pengobatan yang lebih alami dan bebas bahan kimia. Diharapkan cara pengobatan rorano ini bisa diteruskan oleh para generasi mendatang di daerah ini," kata Ibrahim yang juga dikenal sebagai ahli dalam pengobatan rorano ini.
Kearifan lokal lainnya yang digunakan warga Ternate untuk mencegah malaria adalah membiasakan membakar sampah di sekitar rumah pada pagi dan sore hari, karena asap yang muncul dari pembakaran sampah diyakini bisa mengusir nyamuk.
Warga Ternate Gunakan Kearifan Lokal Cegah Malaria
Sabtu, 25 April 2015 12:53 WIB