Ambon, 17/3 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan realisasi investasi di daerah ini pada 2015 sebesar Rp1,07 triliun yang mencakup 40 proyek.
Nilai investasi tersebut melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui BKPM sebesar Rp700 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar 52,94 persen.
Hal itu diungkapkan Gubernur Said, dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pembangunan Lutfi Rumbia, pada Rapat Forum SKPD Bidang Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016, di Ambon, Kamis.
Menurut gubernur keinginan investor berinvestasi di Maluku telah diperhitungkan secara matang karena daerah ini memiliki potensi sumber daya alam yang menonjol terutama bidang perikanan, perkebunan, pariwisata, pertambangan dan bidang lainnya.
Karena itu, dalam rangka meningkatkan perkembangan penanaman modal di daerah, strategi dan kebijakan pengembangan diarahkan pada perbaikan/pemulihan perekonomian melalui upaya menggerakkan kembali kegiatan investasi di daerah.
Selanjutnya, menciptakan iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif dengan menyediakan insentif/kemudahan, menghapus, mengurangi pungutan-pungutan serta memberikan pelayanan satu pintu.
Dia menambahkan Pemprov juga akan mempercepat pembangunan dan penyediaan infrasturktur penunjang kegiatan investasi di daerah. Mengembangkan SDM baik aparatur pemerintah maupun pelaku usaha serta meningkatkan sistem pelayanan perijinan di daerah.
Selanjutnya, meningkatkan efektivitas pelaksanaan kegiatan promosi investasi melalui kerja sama dan program investasi dalam dan luar negeri serta pelayanan informasi melalui internet, meningkatkan pengendalian dan pengawasan penanaman modal di daerah, serta meningkatkan kualitas data dan informasi penanaman modal di daerah.
"Dalam era otonomisasi ini, persaingan antardaerah semakin ketat, karena masing-masing daerah berupaya untuk menarik investor sebanyak mungkin dengan memberikan kemudahan-kemudahan yang lebih menarik dalam bentuk insentif khusus agar investor dapat menggairahkan minat menanamkan modalnya," kata Gubernur Said.
Menurut gubernur untuk menjemput masuknya investor ke Maluku diperlukan kesiapan aparatur yang profesional di bidangnya, sehingga bisa memberikan pelayanan yang prima kepada pelaku usaha. Kemudian perlu strategi promosi yang tepat kepada investor, baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Saya harapkan kegiatan ini dapat melahirkan konsep, ide atau gagasan yang kontekstual, sehingga bermanfaat bagi pembangunan perekonomian, di Provinsi Maluku," ujarnya.