Ternate, 20/8 (Antara Maluku) - Sejumlah pengamat pendidikan menilai, pelajar di Maluku Utara belum memiliki minat baik untuk belajar bahasa, menyusul rendahnya pemahaman terkait dengan pentingnya penggunaan bahasa.
"Semestinya, pendidikan di Malut perlu ditingkatkan lagi terutama pendidikan Bahasa Indonesia maupun bahasa luar Inggris, Arab dan bahasa lainnya," kata Pengamat Pendidikan di Malut, Zainudin MS Idris di Ternate, Minggu.
Dikatakan, dunia semakin moderen jika pendidikan di Malut masih terus seperti ini maka ke depan nanti Malut tidak mampu bersaing dengan daerah luar seperti Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.
Dia mengakui, kalau tingkat kesadaran masyarakat cenderung sama sehing saat kita tempatkan anak didik di jurusan bahasa mereka menganggab bahasa adalah bahasa yang usang, padahal tanpa disadari mereka tidak mampu bersaing dengan daerah lain.
Sehingga saat bekerja di daerah-daerah seperti Jawa akhirnya hanya ditempatkan sebagai tukan sapu dan tukan masak karna kemampuan berbasanya tidak mencukupi untuk jabatan yang lebih tinggi.
Sedangkan di Pulau Jawa sendiri jurusan bahasa sangat diutamakan, sehingga jurusan bahasa sendiri sampai 10 kelas, tetapi di Malut hanya satu kelas, bahkan mereka lari dari jurusan bahasa dan memilih IPA dan IPS.
"Kita mengembangkan minat dan bakat siswa untuk menyongsong era globalisasi persaingan Dunia dan antara tenaga kerja untuk bersaing yang mendunia," ujarnya.
Semua ini membutuhkan kesadaran bukan hanya anak saja tapi juga harus dipacu oleh kesadaran orang tua kemudian pihak lembaga-lembaga yang terkait, agar anak-anak punya minat belajar bahasa, agar mampu bersaing dengan daerah luar bahkan mampu bersaing dengan Negara-Negara luar.
Sementara itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Malut menyebutkan, hingga kini masih Ternate mengalami kekurangan guru, khususnya di kecamatan terluar Kota Ternate sehingga pengaruhi kualitas pendidikan di Malut.
Ketua PGRI Kota Ternate Hadi Hairudin ketika dikonfirmasi menyatakan, sejumlah mata pelajaran bimbingan dan konseling, guru pendidikan jasmani, guru seni budaya dan juga guru ketrampilan tenaga gurunya masih kurang.
Dia mengatakan, proses perjalanan panjang pendidikan di Malut khususnya Kota Ternate, tentu saja terus menjadi perhatian pemerintah dalam artian, pihak terkait harus terus mendorong semangat para guru untuk melaksanakan tugas sebagai guru yang profesional dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
"Kita harapkan adalah guru juga berupaya meningkatkan kompetensi secara maksimal dalam rangka meningkatkan kualitasnya," katanya.
Minat Belajar Bahasa di Maluku Utara Minim
Minggu, 20 Agustus 2017 20:28 WIB