Ternate (ANTARA) - Gugus Tugas (Gustu) Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan, berdasarkan analisis 100 hari kasus pandemi COVID-19, mulai 23 Maret hingga 1 Juli 2020, menunjukkan Kota Ternate memiliki persentase pasien tertinggi di provinsi itu.
"Selama 100 hari penanganan COVID-19, Kota Ternate memiliki pasien positif tertinggi dengan 45 persen, disusul Halmahera Utara 18 persen, Tidore Kepulauan 16 persen l, dan Pulau Taliabu 0 persen," kata Jubir Gustu Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, dr Alwia Assagaf di Ternate, Sabtu.
Angka kesembuhan tertinggi ditempati Kabupaten Kepulauan Sula dengan 65 persen, Halmahera Tengah 28 persen, dan Pulau Morotai 25 persen.
Angka kematian tertinggi ditempati Halmahera Barat dengan 16,7 persen, Tidore Kepulauan 4,4 persen, dan Kota Ternate 3,8 persen.
Rata-rata penemuan kasus positif per hari untuk bulan Maret 2020 adalah 0,03 orang, April 1,33 orang, Mei 3,73, dan Juni 19 orang.
Alwia menyebutkan, sesuai hasil analisis dan indikator itu, kasus tertinggi penularan COVID-19 terjadi pada Juni yakni 19 orang per hari.
Alwia menyatakan, membludaknya pasien positif di wilayah Malut mengakibatkan seluruh fasilitas karantina yang disediakan Pemprov Malut dan Pemkot Ternate telah terisi penuh, bahkan seluruh fasilitas yang disediakan pemerintah daerah telah terisi, sehingga pasien positif lainnya harus menjalani isolasi secara mandiri di rumah.
"Kami harapkan puluhan pasien positif saat ini tengah menjalani isolasi mandiri harus patuh, terutama mengikuti protap saat isolasi mandiri dengan menggunakan kamar sendiri, seluruh kebutuhan makan-minum harus tersedia dan dipisahkan dengan keluarga lainnya," kata Alwia.
Pasien positif yang saat ini menjalani isolasi mandiri juga diminta untuk sabar dan tetap mengikuti protap, serta menjaga imunitas tubuh dengan berolahraga dan berjemur pada pagi hari.