Ternate (ANTARA) - Hujan lebat dua hari terakhir menyebabkan sejumlah sungai, di perbatasan Desa Pencado-Desa Maluli, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara (Malut), Minggu, meluap dan mengakibatkan satu jembatan yang menghubungkan dua desa itu ambruk.
Jembatan tersebut merupakan jalan akses yang dilalui petani serta pelajar yang akan bersekolah di SD, SMP dan SMA terdekat.
"Kami meminta Pemkab Pulau Taliabu harus segera mengambil langkah cepat untuk memperbaiki jembatan yang ambruk," kata salah seorang warga Desa Pencado, Kecamatan Taliabu Selatan, Muhammad Caleh dihubungi dari Ternate, Minggu.
Menurut dia, terhitung sejak belum dimekarkan menjadi Kabupaten Pulau Taliabu yang sudah berusia tujuh tahun, belum ada pembangunan tanggul penahan banjir di Desa Pencado. Padahal pada 2029, ada 20 rumah rusak akibat tergerus banjir bandang sungai yang sumber airnya dari telaga di Desa Pencado itu.
"Sampai hari ini kami hanya dapat jembatan darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulau Taliabu. Banjir tadi malam sudah membuat ambruk satu jembatan di Desa Pencado dan jembatan keduanya sudah miring terancam ambruk lagi," ujarnya.
Dia berharap program pemerintah pusat melalui BNPB yang telah kucurkan anggaran penanggulangan bencana segera dilaksanakan.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pulau Taliabu, Sutomo Teapon mengatakan pada 2020 Pemkab Taliabu setempat BNPB mendapat kucuran anggaran rehabilitasi sekitar Rp11 miliar lebih, di mana termasuk untuk pembangunan tanggul penahan banjir di Desa Pencado.
"Anggaran pembangunan tanggul penahan banjir Desa Pencado sementara ini masih dalam proses di keuangan," katanya.