Ternate (ANTARA) - Provinsi Maluku Utara (Malut) menggandeng berbagai elemen untuk fokus dalam penanganan dan percepatan vaksinasi COVID-19 di daerah ini guna mengantisipasi masuknya varian omicron.
"Dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan secara virtual dengan seluruh jajaran yang ada di Malut tersebut dibahas perihal perkembangan kegiatan percepatan vaksinasi di tiap kabupaten/kota yang dilaporkan oleh Kapolres dan Dandim meliputi rekapitulasi data," kata Asisten I Setda Pemprov Malut, Idham Umasangaji di Ternate, Senin.
Sehingga, dengan rakor ini, dapat memahami kendala serta strategi yang diterapkan dalam menyukseskan program tersebut dilanjutkan arahan serta atensi yang disampaikan Kapolda dan Danrem untuk jajarannya.
Danrem 152/Baabullah Brigjen TNI Novi Rubadi Sugito, menyatakan, bersama Forkompimda mengikuti kegiatan rapat koordinasi dalam rangka analisa dam evaluasi serta tindak lanjut percepatan vaksinasi di Malut.
Sedangkan, Kapenrem 152/Baabullah Letda Inf Abdul Karim menyampaikan bahwa Danrem menghadiri rapat koordinasi sebagai bentuk sinergitas TNI/Polri bersama Pemerintah Daerah dan Instansi terkait guna menyukseskan program nasional vaksinasi baik dosis 1, dosis 2 hingga vaksin booster yang akan segera dilaksanakan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan COVID-19 Malut, dr Rosita Alkatiri menyatakan, untuk capaian angka vaksinasi COVID-19 dengan sasaran 954,092 orang, saat ini tercatat 72,58 persen atau 692.450 jiwa.
Sementara itu, untuk 10 kabupaten/kota tersebar di Malut per 17 Januari 2022, sembilan daerah telah mencapai di atas 70 persen, di mana Halmahera Barat baru mencapai 56,60 persen.
Untuk sembilan kabupaten/kota di Malut capaian vaksinasinya di atas 70 persen diantaranya Kabupaten Halteng 72,16 persen, Kepulauan Sula 73,46 persen, Halmahera Selatan 73,92 persen, Halmahera Utara 78,09 persen, Halmahera Timur 76,00 persen, Pulau Morotai 80,75 persen, Pulau Taliabu 72,19 persen, Kota Ternate 73,17 persen dan Kota Tidore Kepulauan 70,20 persen.