Ambon (ANTARA) - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Maluku menyatakan hasil pengawasan pangan buka puasa atau takjil di sejumlah daerah di Provinsi Maluku pada Ramadhan 1443 Hijriah masih ditemukan bakteri E.Coli.
Pengujian takjil dilakukan di Kota Ambon, Kabupaten Buru dan Buru Selatan dengan total sampel yang diuji sebanyak 133 sampel, kata Kepala BPOM Maluku Hermanto, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, hasil uji mikrobiologi dari 19 sampel, hasilnya memenuhi syarat dua jenis dan 17 tidak memenuhi syarat.
"Parameter uji mikrobiologi yang dilakukan e coli, salmonella, stapilococus aureus," katanya.
Baca juga: BPOM Maluku temukan 1.836 kemasan produk pangan tidak penuhi ketentuan, seharusnya ditindak
TMS uji mikrobiologi E.Coli katanya sebagai indikator higienis sanitasi, dimungkinkan berasal dari bahan baku air yang digunakan.
TMS Salmonella sebagai indikator adanya kontaminasi silang dari alat yang digunakan, penyimpanan bahan bakunya disimpan di lemari es terlalu penuh dan bercampur antara bahan mentah dan matang.
Sedangkan TMS Stapilococus aureus sebagai indikator kontaminasi dari pembuat makanan.
Jenis sampel yang diuji yakni bolu kukus, gorengan, tar labu, kue janda lapis, herkules, es, kolak, agar-agar, dan olahan daging.
Sementara uji kimia dilakukan sebanyak 114 sampel, seluruh sampel memenuhi syarat.
Parameter uji kimia yang dilakukan yakni B
Boraks, formalin, rhodamin B, metanil yellow.
Ditambahkannya, uji coba keamanan takjil yang dilakukan di mobil laboratorium keliling BPOM menggunakan metode rapid tes.
metode pengujian sampel menggunakan sistem rapid tes kit atau pengujian cepat untuk menguji reaksi kimia yang terkandung dalam makanan.
Baca juga: BPOM Maluku monitoring peredaran produk cokelat kinder, begini penjelasannya
Baca juga: BPOM uji sampel takjil di dua lokasi di Ambon, pastikan keamaman pangan