Ambon (ANTARA) - Ttarif angkutan umum di Kota Ambon masih belum disesuaikan atau masih menggunakan tarif lama setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diumumkan naik oleh pemerintah sejak Sabtu (3/9).
"Sekarang harga BBM jenis pertalite sudah naik dan harus disiapkan Rp200 ribu untuk pengisian 20 liter BBM di mobil, sementara tarif angkot belum berubah," kata Jondri (55), salah satu supir angkot jurusan Terminal Mardika-Batugajah di Ambon, Senin.
Pemerintah pada Sabtu (3/9) mengumumkan kenaikan harga BBM jenis pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, harga solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, serta harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Menurut dia, selain pembelian BBM jenis pertalite dengan harga baru Rp10.000, mereka juga harus menyiapkan uang setoran ke pemilik mobil angkot antara Rp200.000 hingga Rp250.000 per hari.
"Belum lagi anak dan isteri di rumah yang menunggu kami harus pulang dengan uang untuk belanja makan/minum," ujarnya.
Supir angkot lainnya bernama Andres (35) yang melayani trayek Terminal Mardika-Ahuru, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon) juga mengharapkan Dishub Pemkot Ambon segera bisa mengeluarkan daftar tarif trayek angkutan umum yang baru.
Untuk saat ini masih terlihat banyak mobil angkot jurusan Terminal Mardika-Karpan dan Ahuru yang beroperasi dengan menggunakan tarif lama yakni Rp4.000 per penumpang.
"Kalau sekarang yang melakukan aksi mogok melayani penumpang adalah angkot jurusan Terminal Mardika-Amahusu, Latuhalat hingga Mercusuar," kata Andres.
Banyaknya calon penumpang di terminal yang menunggu mobil angkot namun tidak muncul, maka para supir angkot jurusan Terminal Mardika-Gunung Nona akhirnya melayani para penumpang tersebut.
"Sampai siang ini, belum ada mobil angkot jurusan Amahusu, Latuhalat, dan Mercusuar yang beroperasi sehingga ada supir angkot jurusan lain yang membantu kami," kata Sendy (40), salah satu warga.
Mobil angkutan kota jurusan Terminal Mardika-Amahusu, Latuhalat, dan Mercusuar, Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon) tidak beroperasi secara serempak akibat naiknya harga BBM jenis pertalite dan solar yang diberlakukan pemerintah sejak Sabtu, (3/9) 2022.
Baca juga: Pemkot Ambon belum sesuaikan tarif angkutan umum setelah kenaikan BBM