Ambon (ANTARA) - General Manager PT ASDP Fery (Persero) Cabang Ambon, Partogi Tamba menyatakan transaksi non tunai dinilai bisa memperlancar arus mudik saat libur Natal dan Tahun Baru.
"Pembayaran cashless atau non tunai bisa menghemat waktu, tidak perlu repot antri atau menunggu uang kembali saat bertransaksi khususnya saat arus mudik Natal dan Tahun baru," Katanya di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, penerapan pembayaran non tunai telah dilaksanakan sejak tahun 2022 di empat pelabuhan di Provinsi Maluku yakni Hunimua, Waipirit, Galala dan Namlea.
Pembayaran non-tunai dapat dilakukan melalui virtual account, kartu prepaid, dan layanan Dompet Elektronik.
"Kami menyediakan cukup banyak pilihan untuk pengguna jasa dalam melakukan transaksi pembelian tiket, jadi tidak hanya kartu, tersedia juga pilihan lain seperti dompet digital dan lainnya, " katanya.
Ia mengakui, pembayaran non tunai juga memiliki keuntungan karena rekam jejak digital bisa memudahkan pencatatan keuangan.
Kendala selama ini menggunakan sistem pembayaran tunai adalah uang kembali saat membayar tiket misalnya harga tiket Rp17.250 selama ini digenapkan, karena terkendala uang kembali.
"Tetapi dengan sistem non tunai maka pengguna jasa membayar sesuai nominal tarif, selain itu juga memudahkan pencatatan keuangan, " ujarnya.
Memasuki libur Natal Tahun baru, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ambon menyiapkan empat armada kapal feri untuk melayani pemudik yang menggunakan kapal laut antar daerah tujuan pelabuhan Hunimua - Waipirit.
Ia juga mengimbau masyarakat yang hendak mudik menggunakan feri agar melakukan persiapan dengan baik seperti memperhatikan rute dan jadwal kapal dan sebagainya.
Pihaknya akan menerapkan sistem kartu antrian, yang berfungsi untuk mengatur antrian sesuai dengan nomor, sehingga tidak ada lagi yang menyerobot antrian.
"Pesan kami tolong masyarakat mengikuti prosedur yang sudah kami siapkan, dengan demikian harapan kami antrian untuk penyeberangan dapat lebih tertib, " kata Partogi.
