Ambon (Antara Maluku) - Warga Kota Ambon mengeluhkan bantuan stimulan Dana Siap Pakai (DSP) rehabilitasi rumah rusak untuk korban bencana alam 1 Agustus 2012 tidak tepat sasaran.
"Bantuan yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kepada warga korban bencana alam 1 Agustus 2012, belum tepat sasaran karena banyak warga yang mengalami kerusakan rumah tidak memperoleh bantuan," kata salah seorang warga Hative Kecil, Jhon Watt, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, Pemkot Ambon tidak memverifikasi data penerima bantuan dengan baik karena warga yang mengalami kerusakan total tidak menerima bantuan.
"Bantuan yang bersumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hanya diterima sejumlah orang yang rumah mereka hanya mengalami kerusakan pada tembok dan atap rumah, sedangkan ada warga yang mengalami rusak total tidak menerima bantuan," katanya.
Warga desa Passo, Fredy Mual, juga membenarkan penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran.
"Rumah saya rusak total akibat banjir, tetapi saya tidak menerima bantuan apapun, selain bantuan makanan dan pakaian saat terjadi bencana," ujarnya.
Masalah tersebut, lanjutnya, telah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Ambon, tetapi belum ada tindak lanjut.
"Pihak BPBD terkesan acuh dan tidak melakukan verifikasi ke lapangan untuk melihat langsung keadaan sebenarnya," katanya.
Ia berharap, Pemkot Ambon dapat menindaklanjuti penyaluran bantuan tersebut agar warga yang benar-benar membutuhkan dapat menerima.
"Bantuan dibutuhkan warga, karena itu perhatian pemerintah sangat dibutuhkan agar tidak terkesan ada diskriminasi dalam penyaluran bantuan," tandasnya.
Assiten II Pemkot Ambon Pieter saimima mengakui penyaluran bantuan stimulan dilakukan melalui proses verifikasi oleh tim Pemkot Ambon, pihak RT/RW dan warga setempat.
Hasil verifikasi menyatakan 166 KK berhak menerima bantuan stimulan rehabilitasi rumah warga yang rusak berat akibat bencana alam.
"Kami telah berkoordinasi dengan aparat desa kelurahan bahkan RT dan RW, jika masih ditemuai ada warga yang belum mendapatkan bantuan, kemungkinan dikarenakan keterlambatan pengurusan adminstrasi surat," katanya.
Bantuan stimulan disalurkan dalam tiga tahapan yakni tahap pertama sebesar Rp15 juta, kedua Rp6 juta dan tahap ketiga Rp4 juta.
Tahap pertama diberikan kepada warga untuk membeli material untuk pembangunan rumah. Sedangkan bantuan tahap dua akan disalurkan setelah pembangunan rumah mencapai 75 persen, dan tahap ketiga diberikan saat proses akhir.
"Proses pembangunan rumah akan dipantau tim Pemkot, agar ukuran dan material bangunan sesuai anggaran yang disalurkan kepada tiap KK," ujarnya.