Ambon (Antara Maluku) - Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Maluku menyelidiki dugaan kecurangan pada pilkada Bupati dan Wabub Maluku Tenggara berupa pembukaan kotak suara sebelum hari pencoblosan.
"Tim Forkopimda dikoordinir Gubernur Maluku Karel Albert Rahalahu telah berada di Langgur, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara untuk menyelidiki penyebab pilkada setempat terpaksa ditangguhkan," kata Ketua KPU Maluku Idrus Tatuhey di Ambon, Jumat.
Tim Forkopimda Maluku yang berangkat ke Langgur dengan pesawat, Jumat pagi, bertujuan juga memfasilitasi agar pemilihan Bupati - Wakil Bupati Maluku Tenggara segera dilaksanakan.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara seharusnya berlangsung tanggal 11 Juni lalu, namun harus ditunda setelah kasus dibukanya kotak suara pada malam sebelum hari pencoblosan.
"Terpenting Pilkada harus segera dilaksanakan, sedangkan proses hukumnya diserahkan ke polisi yang sedang mengembangkan penyelidikan bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Maluku," ujar Idrus.
Tim investigasi dari berbagai pihak berkompoten juga telah diarahkan ke Langgur untuk mengungkapkan kecurangan tersebut.
"Mudah-mudahan pekan depan pilkada Maluku Tenggara sudah dilaksanakan agar bisa terpilih Bupati - Wakil Bupati periode 2013-2018," kata Idrus.
Sebelumnya, Gubernur Karel Albert Ralahalu pemerintah provinsi sudah meminta KPU Maluku, KPU Maluku Tenggara maupun Panwas dan Bawaslu untuk bekerja cepat sesuai tugas dan fungsi masing-masing untuk menuntaskan masalah ini.
Dia tidak ingin mencampuri berbagai masalah yang terjadi terkait dengan penundaan pilkada Maluku Tenggara, tetapi mengarahkan semua komponen yang bertanggung jawab untuk bekerja optimal agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
"Saya pun telah meminta Bawaslu dan Panwas untuk sesegera mungkin memproses kasus ini hingga ke pengadilan, karena termasuk ketegori pelanggaran berat. Siapa pun yang terlibat harus ditindak tegas termasuk tim sukses dan pasangan calon, jika mereka ikut bermain di belakang kasus ini," katanya.
Dia juga telah meminta Kepolisian setempat untuk membantu Panwas dan Bawaslu melakukan penyelidikan dan penyidikan sekaligus memproses hukum para pelaku.
"Jadi penundaan hanya untuk pilkada Maluku Tenggara, sedangkan pilkada Kota Tual maupun pemilihan Gubernur - Wagub Maluku di kabupaten setempat dan Kota Tual berlangsung lancar," ujar gubernur.
Pilkada Maluku Tenggara diikuti enam pasangan yakni Longginus Sangur-Abdur Rasid Wokanubun (LOGIS) nomor urut 1, Andrias Rentanubun-Yunus Serang (AYU) nomor urut 2.
Selanjutnya pasangan H.M.Thaher Hanubun-Gabriel Habel Hukubun (TEGAR) nomor urut 3, Samuel Resubun-Muti Matdoan Nomor urut 4, Josep Renmeuw-Wardatu Uar nomor urut 5, dan pasangan Yosep Sikteubun-Dzulkifli Rettob nomor urut 6.
Jumlah pemilih pilkada Malra 68.011 orang dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) 270 unit.
Forkopimda Maluku Selidiki Kecurangan Pilkada Maluku Tenggara
Jumat, 14 Juni 2013 14:40 WIB