Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) bersama sejumlah perguruan tinggi (PT) di wilayah timur berkolaborasi untuk riset dan mengkaji potensi energi terbarukan di Indonesia timur.
"Bersama Unpatti, Universitas Papua dan beberapa perguruan tinggi lainnya menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait strategi pembangunan berkelanjutan melalui energi terbarukan di Papua dan Maluku," kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Jumat (9/8).
Ia menjelaskan bahwa eksplorasi regulasi dan kebijakan intensif digelar bersama Universitas Cendrawasih, Universitas Papua, Universitas Pattimura, Universitas Khairun yang didukung riset Institut Bank Indonesia.
Sementara itu guru besar ekonomi Universitas Cendrawasih Prof Julius Ary Mollet mengatakan riset kajian mengenai energi alternatif terbarukan merupakan bagian dari kerja sama dengan Bank Indonesia sebagai pemberi dukungan finansial.
"Konsep energi terbarukan harus mengarah kepada atau yang disebut absolut development atau pembangunan berkelanjutan," katanya.
Menurutnya, ada tiga aspek yang dilihat pada pembangunan berkelanjutan yakni ekonomi, lingkungan dan yang terpenting inklusif bagaimana keterlibatan dari masyarakat.
"Dari hasil temuan yang kita lihat, salah satu pendekatan yang kita gunakan yaitu gathering data,” ujarnya.
Ia menjelaskan gathering data yang digunakan dari pemangku kepentingan, akademisi, PLN, Pemda, NGO dan tokoh agama.
Dengan adanya kegiatan ini, dirinya berharap ke depan bisa melihat kebijakan strategis yang berkaitan dengan pengembangan energi alternatif yang ada di Papua dan di Maluku.
"Jadi masukkan yang paling besar adalah bagaimana kita melibatkan peran masyarakat, memang tugas energi atau listrik itu bukan tugas PLN saja tetapi harus pemerintah juga ada di situ dan juga masyarakat,”ujarnya.
Diharapkan juga kajian tersebut sampai di pemerintah pusat dan daerah, bukan hanya sebatas yang digelar saat ini.