Ambon (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sentra Wasana Bahagia di Ternate melatih penyandang disabilitas di Kota Ambon untuk meningkatkan keterampilan.
"Kami mengirimkan 30 anak penyandang disabilitas untuk mengikuti keterampilan tata rias salon kecantikan dan tata boga di Kota Ternate," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ambon Sir Jhon Slarmanat, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan pelatihan yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian Kemensos dalam merangkul para disabilitas untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
"Pelatihan dilaksanakan selama tiga bulan dan saat ini memasuki bulan kedua pelaksanaan. Dalam pantauan mereka cukup cepat menerima pendidikan," katanya.
Pelatihan diikuti penyandang tuna rungu dan netra yang mengalami keterbatasan fisik, tetapi dengan keterbatasan tersebut mereka tetap bisa mengerjakan beberapa hal yang bermanfaat, salah satunya dengan belajar tata rias dan tata boga.
Penyandang disabilitas dibekali beragam keterampilan agar bisa menjadi wirausaha di bidang kecantikan. "Hasilnya cukup baik, mereka cepat menerima pelatihan yang diberikan, diharapkan setelah kembali ke Ambon, kita fasilitasi untuk mereka bisa berusaha," katanya.
Pihaknya mendapat bantuan dari Kemensos cukup banyak untuk tahun 2024, berupa bantuan kaki palsu dan para penyandang disabilitas sensorik juga telah menerima bantuan alat bantu dengar (hearing aid) untuk tuna rungu.
Sedangkan bantuan kaki palsu diberikan bagi penyandang disabilitas untuk menggantikan fungsi kaki yang hilang. Kaki palsu dapat membantu penyandang disabilitas untuk beraktivitas, seperti berjalan tanpa gangguan.
"Penyedia rekanan Kemensos dari Bandung sudah datang ke Ambon untuk mengukur kaki palsu para penyandang disabilitas di Ambon," katanya.
Ia mengatakan bantuan yang diberikan merupakan perwujudan kehadiran pemerintah dalam meningkatkan fungsi sosial penyandang disabilitas.
"Diharapkan dapat mempermudah aktivitas penyandang disabilitas dalam meningkatkan kualitas hidup, sehingga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dan berinklusi di seluruh aspek kehidupan," ujarnya.