Malra (ANTARA) - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara nomor urut 3 Muhammad Thaher Hanubun dan Carlos Viali Rahantoknam kembali turun menemui masyarakat untuk menyampaikan program visi misi, melalui kampanye di Desa Bombay, Kecamatan Kei Besar.
Siaran pers dari Tim pemenangan pasangan MTH -VR yang diterima di Ambon Sabtu menjelaskan, masyarakat desa Bombay dan sekitarnya merupakan kesatuan warga Hoarngutru yang terdiri dari Desa Wakol, Ngurdu, Soinrat, Bombay, Watsin, Sirbante dan desa Ngat.
Kecintaan Warga Hoarngutru terlihat jelas dengan meriahnya acara penyambutan dengan tarian ular ciri khas masyarakat Hoarngutru. Selain itu di tiap desa yang dilalui, MTH -VR disambut dengan ritual adat sebagai bentuk penghargaan kepada pasangan MTH-VR bersama tim pemenangan.
Terlihat warga membanjiri lokasi pelaksanaan kampanye. Yel- Yel pasangan MTH-VR menggema ketika pasangan MTH-VR memasuki lokasi kampanye.
"MTH-VR, satu, dua, tiga. MTH-VR, menang, menang, menang lanjutkan," kata warga.
Politisi Partai Demokrat Maluku Tenggara, Septian Brian Ubra dalam orasi politiknya menegaskan, warga jazirah Hoarngutru telah menikmati jalan raya, telekomunikasi dan listrik ketika pemerintahan Muhammad Thaher Hanubun sebagai Bupati Maluku Tenggara.
Menurutnya hal ini perlu disampaikan, mengingat pada pemerintahan sebelum Muhamad Thaher Hanubun, pernah berjanji memprioritaskan 80 persen APBD Kabupaten Malra bagi pembangunan Kei Besar. Sayangnya, hal tersebut tidak direalisasikan.
"Warga wilayah Hoarngutru sudah menikmati jalan raya. Warga juga sudah menikmati lampu 24 jam, bahkan sekarang bapak-ibu ketika acara seperti ini sudah bisa siaran langsung di Facebook, karena sudah tersedia jaringan internet," ungkap Brian.
SBU sapaan akrab, ini juga mengklarifikasi terkait materi tim kampanye pasangan calon tertentu soal peningkatan ohoi soa (dusun) menjadi ohoi administratif (desa administratif).
Pasalnya menurut SBU, peningkatan ohoi soa menjadi ohoi administratif merupakan hasil dari ranperda inisiatif DPRD Kabupaten Malra.
"Lalu ada yang menyebarkan isu bahwa mereka yang paling berjasa untuk peningkatan ohoi soa menjadi ohoi administratif. Ini perlu diklarifikasi.
Peningkatan status ohoi soa sebagai ohoi administrasi,bukan merupankan usulan ranperda eksekutif (Bupati) tapi hasil dari ranperda inisiatif DPRD Kabupaten Maluku Tenggara,"tandas Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malra itu.
Sementara itu, Ketua DPD PAN Kabupaten Malra, Yohanis Bosco Rahawarin mengajak umat Katolik tidak boleh percaya dengan maraknya isu agama. Menurut YBR banyak isu yang mengatasnamakan agama Katolik sehingga menyudutkan pasangan calon tertentu.
"Umat Katolik tidak boleh percaya dengan isu-isu agama. Ingat pesan Bapa Uskup (Mgr.Inno Ngutra) jelas. Bahwa kita harus memilih orang baik. Orang baik itu bukan saja ada di Katolik, tetapi ada juga di Islam dan juga di Protestan,"ungkap YBR yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malra itu. (TIM -DS).