Ternate (ANTARA) - Ketua Bhayangkari Daerah Maluku Utara (Malut) Diah Midi Siswoko mengecek kesiapan dapur umum dan berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum bagi korban erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat.
"Guna memastikan kebutuhan makan dan minum para korban terdampak erupsi Gunung Ibu yang berada di Kabupaten Halmahera Barat terpenuhi dengan baik, saya mengecek langsung dapur umum Polda Maluku Utara yang berada di lokasi pengungsian dan Alhamdulillah semua kebutuhan bisa dipenuhi," kata Diah Midi Siswoko dihubungi di Ternate, Sabtu.
Hal tersebut dilakukan di sela-sela kunjungan dan pemberian bantuan kemanusiaan kepada para korban erupsi Gunung Ibu pada Jumat (17/01) kemarin.
Dirinya memastikan bahwa dapur umum yang didirikan oleh Polda Maluku Utara dalam hal ini Sat Brimob dapat memenuhi kebutuhan makan dan minum para korban terdampak.
Ia meminta kepada personel yang ditugaskan untuk mengawaki dapur umum agar selalu mengedepankan kualitas masakan, baik itu soal rasa maupun soal kebersihannya.
"Makanan yang disajikan kepada para korban erupsi Gunung Ibu pastikan rasanya enak dan hiegenis, bersih" ujarnya.
Selain itu, Ketua Bhayangkari Daerah Maluku Utara juga menghimbau kepada para personel yang ditugaskan untuk menjaga kesehatan, agar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan baik dan masyarakat merasa aman dan diperhatikan.
Sementara itu, Satuan Tugas Penanggulangan Reaksi Cepat Penanganan Bencana (PRCPB) Korem 152/Baabullah Ternate, telah mengoperasikan dapur lapangan untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi dan relawan di berbagai lokasi pengungsian Gunung Ibu, Halmahera Barat.
Komandan Korem 152/Baabullah, Brigjen TNI Enoh Solehudin menyatakan, TNI telah mengerahkan personel Babinsa, tenaga kesehatan, fasilitas komunikasi, serta dapur lapangan untuk membantu masyarakat terdampak erupsi Gunung Ibu. Kehadiran dapur lapangan ini adalah wujud nyata komitmen TNI dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dia memberikan apresiasi terhadap kerja keras semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana ini sebagai bagian dari upaya tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu, Denbekang XV/2.A Ternate.
Selain itu, dia menyebut, setiap hari, dapur lapangan ini memproduksi 1.500 porsi makanan dengan menu yang bervariasi.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah kebosanan, sekaligus memastikan kebutuhan gizi para pengungsi tetap terpenuhi. Menu makanan dirancang khusus agar bernutrisi, guna mendukung pemulihan kondisi kesehatan pengungsi yang terdampak bencana.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bhayangkari Malut cek kesiapan dapur umum penuhi kebutuhan pengungsi