Ambon (ANTARA) - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku, Muhamad Arafah menyebutkan adanya berita bahwa satu orang nelayan asal Pulau Buru yang hilang saat melaut sejak empat hari lalu ditemukan di Sanana, Provinsi Maluku Utara hanya hoaks.
"Informasi ditemukannya nelayan bernama Arifin Waiulung (50) tahun ini diketahui saat dilakukan operasi SAR hari ketiga kemarin adalah tidak benar atau hoaks," kata Muhamad Arafah di Ambon, Jumat.
Sebab, saat itu tim SAR gabungan masih melanjutkan operasi pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Pulau Batu Jungku, Kabupaten Buru, Maluku.
Korban pergi melaut sejak tanggal 20 Januari 2025 menggunakan longboat di sekitar perairan Batu Jungku, namun hingga sore hari pukul 17:00 WIT korban diketahui tidak kunjung kembali.
Dengan menggunakan speedboat masyarakat dan Polairud Polda Maluku, tim SAR gabungan sekitar pukul 07:00 WIT bergerak melakukan pencarian di sejumlah titik koordinat pada SAR MAPS.
"Beberapa jam pencarian korban, beredar kabar bahwa korban ditemukan di Pulau Sanana, Provinsi Maluku Utara," ucapnya.
Tim SAR Gabungan yang mendapat informasi tersebut kemudian melakukan koordinasi dengan Unit Siaga SAR Sanana guna mengecek kebenaran informasi tersebut.
"Namun setelah dilakukan Pengecekan oleh personel init siaga SAR Sanana, informasi tersebut tidak benar adanya," tandasnya.
Tim SAR gabungan kemudian kembali melanjutkan operasi pencarian korban hingga sore hari namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban, dan pencarian kembali dilanjutkan hari ini.