Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengajak pemuda di daerah itu untuk meningkatkan kapasitas dengan mengikuti program Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berskala daerah hingga nasional.
“Kami perkenalkan berbagai macam program Kemenpora untuk meningkatkan minat mahasiswa mengembangkan diri mereka,” ucap Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku Rin Hartami di Ambon, Selasa, (11/2).
Hal itu dia sampaikan saat berkunjung ke Universitas Pattimura (Unpatti) dalam kegiatan roadshow untuk memperkenalkan beragam program kepemudaan dari Kemenpora RI.
Berbagai macam program yang diperkenalkan kepada mahasiswa di kampus orang basudara itu yakni program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP), duta pemuda, Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), pemuda pelopor, wirausaha muda berprestasi, pelatihan kepemimpinan muda nasional.
“Antusiasmenya luar biasa, banyak pemuda yang ingin mendaftar dalam program-program tersebut, tentunya kami akan membimbing mereka untuk bisa mendaftarkan diri guna mengembangkan kapasitas mereka,” katanya.
Selain di Kota Ambon ia mengatakan bahwa pihaknya juga akan melakukan rodshow pada beberapa kabupaten/kota di provinsi itu.

Sementara itu alumni PPAP Maluku yang juga ikut dalam kegiatan roadshow itu Viany Juniati Huwae menyampaikan testimoninya mengikuti program Kemenpora tersebut.
Ia mengatakan peserta PPAP dibekali program pengembangan sumber daya manusia (SDM) kepemudaan di desa-desa oleh Kemenpora RI.
"Ada lima program utama untuk pengembangan kepemudaan di perdesaan dari Kemenpora," kata delegasi PPAP Maluku Viany Huwae
Ia menyebutkan lima program unggulan itu yakni bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, gender dan diakriminasi, kepemimpinan dan partisipasi, serta lapangan dan kesempatan kerja.
Di bidang pendidikan, melalui program Kemenpora, ia bersama Dispora setempat berencana membangun fasilitas ruang belajar, sosialisasi siswa SMA tentang beasiswa Dikti, dan menyelenggarakan kelas ruang belajar.
Kemudian di bidang kesehatan dan kesejahteraan akan melakukan sosialisasi untuk pemuda dengan materi kesehatan reproduksi bersama Dinas Kesehatan setempat.
Selanjutnya di bidang gender dan diskriminasi akan melakukan sosialisasi kesetaraan gender serta sosialisasi pemuda terkait pernikahan dini.
"Selain itu, juga ada program mengasah siswa SMA untuk berpikir kritis dan kelas berbicara di depan publik, menari, dan berbahasa Inggris," katanya.
Program-program tersebut merupakan program prioritas yang masuk dalam pembekalan sebelum diterjunkan untuk mengabdi di desa-desa terpencil di wilayah pertukaran maupun wilayahnya masing-masing.