Ternate, 24/2 (Antara Maluku) - Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Drs Tugas Dwi Apriyanto bersama Danrem 152/Babullah Ternate Kolonel Inf Sachono menjengkuk korban luka-luka akibat aksi unjuk rasa anarkis ratusan massa paslon Ali Sangaji-Yulce Makasarat di perempatan Desa Darame.
"Kunjungannya ini dalam rangka melihat secara langsung kondisi yang terjadi setelah aksi anarkis berakhir dan melihat kondisi korban tiga, yakni Deny Kominau (35), Fahri Lamali, (23), Asrarurin Tanimbar (49) diduga terlibat aksi dalam aksi anarkis dan masih dirawat di RUSD Morotai," katanya ketika dihubungi di Ternate, Jumat.
Kapolda, mengaku meski sudah berada di Morotai, namun belum mengecek secara langsung apa saja yang dilakukan saat pengamanan Pilkada berlangsung.
"Setelah saya melihat korban-korban yang terluka, saya belum melihat langsung, karena dalam aksi kemarin bukan saja masyarakat yang terluka tapi anggota saya juga mengalami luka-luka," ujar Kapolda.
Sedangkan, untuk pengaman Pilkada mulai dari pengamanan tahapan Pilkada semuanya sudah berjalan dengan aman dan lancer, meskipun dalam perjalanan tahapan Pilkada ada upaya pihak lain yang ingin menggagalkan jalannya Pilkada.
Ditanya mengenai pengakuan korban usai dijenguk, Kapolda enggan menjelaskan secara rinci apa-apa yang dikatakan ketiga korban itu,"Keterangan dari korban tak bisa dijadikan sebagai pedoman, tapi keterangan dari korban itu bakal ditampung untuk diselidiki.
Dia mengatakan, apabila ada anggota yang salah prosedur atau mungkin kegiatan yang tidak terkoordinir secara baik makan akan dilakukan penyelidikan.
Sekedar diketahui, Pasca putusan Pilkada Morotai, masyarakat tidak dijinkan untuk melakukan aksi unjuk rasa, pihak kepolisian beralasan bahwa larangan aksi itu untuk mengantisipasi keamanan dan atas perintah atasan.
Bahkan, setiap kali aksi demo yang dilakukan pendukung Ali-Yuk harus dibubarkan paksa tanpa alasan, oleh pihak kepolisian setempat.