Ambon, 10/8 (Antara Maluku) - Pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Setda Maluku mengapresiasi peluncuran pembinaan ideologi Pancasila yang dijadwalkan di istana Bogor pada 11 - 12 Agustus 2017 karena strategis bagi pembinaan generasi muda, terutama di kalangan mahasiswa.
"Kami memang tidak diundang untuk menghadiri peluncuran tersebut. Namun, kegiatan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi melibatkan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) itu strategis karena mengumpulkan para mahasiswa seIndonesia," kata Kepala Kesbangpol Setda Maluku, Ujir Halid, di Ambon, Kamis.
Pertimbangannya, kegiatan ini memberikan pencerahan kepada mahasiswa sebagai calon intelektual yang perlu dibekali dengan akhlak baik sehingga tidak muda terprovokasi isu - isu menyesatkan mendiskreditkan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Apalagi, kegiatan ini juga seiring dengan keputusan pemerintah menerbitkan PERPPU No.2 tahun 2017 mengenai Organisasi Kemasyarakatan pada 10 Juli 2017.
"Jadi sebagai perpanjangan tangan pemerintah di daerah, Kesbangpol mengapresiasi kegiatan peluncuran pembinaan ideologi Pancasila dengan harapan mahasiswa asal Maluku yang mengikutinya setelah kembali ke daerah menyosialisasikan kepada rekan - rekan agar tidak terprovokasi isu - isu menyesatkan," kara Ujir.
Dia merujuk organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI) yang telah dibubarkan pemerintah.
"Kami menjalin koordinasi dengan Badan Intelijen Daerah sedang menginventarisasi kemungkinan ada anggota maupun pengikut HTI di Maluku untuk diajak kembali mengakui Pancasila dan UUD 1945," tandas Ujir.
Sebelumnya, Ketua UKP - PIP, Yudi Latif mengemukakan, pihaknya bekerja sama dengan Kemenristek Dikti akan mengumpulkan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program penguatan ideologi Pancasila di Istana Bogor pada 11 - 12 Agustus 2017.
"Sebenarnya kita mendukung Kemenristek Dikti untuk mengumpulkan para mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengalami satu proses penguatan pendidikan Pancasila di kampus, terutama untuk mahasiswa barur pada 11-12 Agustus," katanya.
Tentu di sini semacam model percontohan bagaimana Kemenristek Dikti bekerja sama dengan UKP - PIP menyusun rancangan pembelajaran Pancasila dengan memadukan berbagai unsur kreatif, ada film, permainan, diskusi, keteladanan, sehingga belajar Pancasila itu menjadi sesuatu yang menyenangkan dan akan menampilkan sejumlah tokoh yang menjadi inspirasi mahasiswa untuk mencapai kemajuan.
Selain itu, UKP - PIP memprogramkan menyelenggarakan Festival Prestasi Indonesia, yakni merayakan 72 ikon keteladanan dan prestasi di berbagai bidang pada 21-22 Agustus 2017.
"Dengan semangat adalah bagaimana Pancasila menjadi inspirasi maju. Kita akan mengundang 72 ikon yang ada di Indonesia, baik musik, olahraga, sains, sosial entrepreuner, yang kemudian nanti akan membentuk semacam booth tersendiri," tegas Yudi.