Ambon, 24/3 (Antaranews Maluku) - Pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku, Said Assagaff - Anderias Rentanubun (SANTUN) mendukung pembangunan bendungan Way Apu, di kabupaten Buru yang lelang dan kontrak kerjanya sudah selesai dilaksanakan pada 28 Desember 2017.
Juru Bicara pasangan "SANTUN", Hairuddin Tuaritta, di Ambon, Sabtu, mengatakan, dukungan itu disampaikan saat kampanye di kabupaten Buru pada 24 s.d. 27 Maret 2018 untuk menyosialisasikan pembangunan bendungan Way Apu agar masyarakat memahami realisasi satu dari 11 program strategis nasional di Maluku.
"Pembangunan bendungan Way Apu merupakan perjuangan dari Said yang sedang menjalani cuti di luar tanggungan negara sejak 15 Februari hingga 23 Juni 2018, karena petahana Gubernur Maluku sehingga mengetahui program strategis tersebut," ujarnya.
Karena itu, pasangan "SANTUN" merealisasikan pendidikan kepada masyarakat yang tidak semata hanya kepentingan politik untuk memenangkan Pilkada pada 27 Juni 2018, tetapi sektor lainnya sehingga warga mengetahui program strategis yang didanai Kementerian PUPR sebesar Rp2,1 triliun.
"Kami menyampaikan kepada masyarakat apa yang sudah dan akan dikerjakan sebagai bagian dari perjuangan Said dan Wagub Maluku, Zeth Sahuburua saat ini sebagai Plt Gubernur sejak dilantik pada 10 Maret 2014," kata Hairuddin.
Pertimbangannya, pulau Buru telah diprogramkan menjadi lumbung pangan masa depan Maluku, makanya bendungan Way Apu diperkirakan rampung pada 2022 strategis untuk mendorong pengembangan sawah dalam skala besar.
Jika pembangunannya rampung maka akan berdampak besar baik terhadap masyarakat, khususnya para petani yang mengembangkan sawah di Pulau Buru.
Selain itu, bendungan Way Apu juga akan berfungsi sebagai `float control` (kontrol mengapung) untuk mencegah meluapnya air dan menggenangi dataran Way Apu saat musim penghujan.
"Saat musim hujan setiap tahun, dataran Way Apu yang dibagi empat kecamatan akan tergenang air, baik pemukiman maupun areal sawahnya, sehingga keberadaan bendungan ini dapat menjadi sarana kontrol suplai air," ujar Hairuddin.
Bendungan tersebut juga akan berfungsi sebagai penyedia air baku kepada masyarakat di dataran Way Apu karena mampu menyediakan air baku dengan volume 250 liter/detik, di samping menghasilkan energi listrik sebesar 6 Mega Watt (MW).
Lahan fungsional irigasi di Pulau Buru kurang lebih 7.000 hektare, di mana jika bendungan yang dibangun dengan anggaran triliunan itu berfungsi, maka akan meningkat menjadi 10.000 sampai 15.000 hektare.
Sebelumnya, Kadis PU Maluku, Ismael Usemahu mengemukakan, mega proyek ini pembangunannya membutuhkan anggaran Rp2,1 triliun.
Mega proyek tersebut dibagi dua paket yakni paket I yakni pembuatan jalan akses menuju bendungan serta bangunan pelengkap bendung dengan anggaran sebesar Rp1,1 triliun, sedangkan paket II untuk pembangunan bendungan dengan anggaran Rp1 triliun.