Ambon (ANTARA) - Tim dari Banda 1, kabupaten Maluku Tengah memprotes hasil lomba arumbae manggurebe dalam rangka Festival Pesta Teluk Ambon 2019 yang digelar Selasa, karena diputuskan panitia penyelenggara hanya berada di peringkat kedua.
Raja Banda, Fitra memprotes keputusan panitia yang dibacakan juri, C. Persunay karena menilai tim Banda 1 sebenarnya finish lebih dulu dari Portho, kabupaten Maluku Tengah.
"Kami meminta bukti rekaman visual dari panitia penyelenggara ternyata beralasan karena gelombang dan angin kencang sehingga crown tidak berfungsi dengan baik," ujarnya.
Dia memprihatinkan kinerja dari dari panitia penyelenggara Fetival Pesta Teluk Ambon yang terkesan kurang siap melaksanakan event yang menarik perhatian ribuan penonton, baik kota maupun pulau Ambon serta Kepulauan Lease dan Banda, kabupaten Maluku Tengah, termasuk sejumlah wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Kalau panitia bekerja seperti ini, maka penyelenggaraan kedepan peserta semakin berkurang karena tidak adil dalam penilaian dan tidak siap melaksanakan event tersebut," kata Fitra.
Lomba arumbae manggurebe yang hanya diikuti enam tercatat juara pada 2018 yakni desa Haria, kabupaten Maluku Tengah berada di peringkat ketiga.
Juara harapan pertama adalah tim dari desa Ihamahu, harapan kedua Banda 2, kabupaten Maluku Tengah dan harapan ketiga yakni Rumahtiga, kota Ambon.
Plt Kadis Pariwisata Maluku, Iwan Asikin, mengatakan, berdasarkan hasil rekaman vidio maupun lokasi finish darat, maka tim dari Portho yang finish duluan.
"Kami sebenarnya menempatkan juga lokasi finish di laut. namun, karena bergelombang sehingga tidak bisa dimanfaatkan. Apalagi, panitia seksi lomba telah menjelaskan, bila terjadi persaingan ketat saat finisf, maka ditentukan dari lokasi dindarat," katanya.
Iwan mengakui, dia memantau finish peserta juga dari kapal dan menyaksikan tim dari Portho yang lebih duluan finish dari Banda 1.
"Jadi pemenangnya tetap tim dari Portho dan penyelenggaraan perlu dievaluasi karena setiap tahun pasti terjadi aksi protes dari peserta sehingga pelaksanaan Festival Pesta Teluk Ambon lebih profesional dan terealisasi tujuan untuk mempromosikan potensi wisata, sekaligus menarik minat wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara untuk menyaksikan kegiatan pariwisata tersebut," tandas Iwan.